google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa IHSG Penutupan 2 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa IHSG Penutupan 2 Mei 2017

IHSG ditutup melemah setelah libur panjang sebesar 9 poin (-0.16%) ke level 5,675.808 pada perdagangan hari ini. Tercatat 137 saham menguat dan 222 saham melemah. Sektor miscellaneous industry memimpin penguatan dengan ditutup naik 0.64%, sementara sektor mining melemah terdalam dengan ditutup turun 1.94%. Investor asing mencatatkan net buy sejumlah Rp848 miliar di seluruh Pasar hingga akhir perdagangan. US Dollar melemah 17 poin (-0.13%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,312 terhadap US Dollar pada penutupan perdagangan hari ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini mengumumkan bahwa pada bulan April 2017 terjadi inflasi sebesar 0,09 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 128,33. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–April) 2017 sebesar 1,28 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 4,17 persen. Komponen inti pada April 2017 mengalami inflasi sebesar 0,13 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–April) 2017 mengalami inflasi sebesar 1,17 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (April 2017 terhadap April 2016) sebesar 3,28 persen.

Suspensi Saham Hari Ini
- PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) & PT Sekawan Intipratama Tbk (SIAP)
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan perpanjangan penghentian sementara perdagangan IKAI dan SIAP di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sehubungan dengan belum dilakukannya pembayaran ALF tahun 2017 dan denda atas keterlambatan pembayaran biaya pencatatan tahunan tahun 2017.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Victoria Investama Tbk (VICO)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham VICO yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- MAPI: Laba bersih MAPI pada kuartal pertama tahun ini tercatat melonjak hampir empat kali lipat menjadi Rp58,62 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya yang tercatatnya Rp15,36 miliar. Pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan penjualan  eceran dan grosir yang meningkat 16% YoY dari sebelumnya Rp2,88 triliun menjadi Rp3,34 triliun. Harga saham MAPI ditutup di level Rp6,325 (0.00%), setelah mencapai level tertingginya pada hari ini di level Rp6,450.

- KREN: Harga saham KREN ditutup menguat Rp24 (+5.63%) ke level Rp450 hari ini, didorong oleh kinerja cemerlang perseroan pada kuartal I-2017 yang mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 174% YoY menjadi Rp69,594 miliar. Pendapatan meningkat menjadi Rp109,97 miliar dari periode sama sebelumnya sejumlah Rp53,394 miliar.

- PWON: Pada 1Q17, PWON mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp347,88 miliar dibanding periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp543,22 miliar. Meskipun demikian, pendapatan usaha perseroan tercatat meningkat menjadi Rp1,37 triliun dari Rp1,25 triliun sebelumnya. Harga saham PWON ditutup menguat Rp10 (+1.6%) ke level Rp635 pada perdagangan hari ini.

- RALS: Harga saham RALS menguat Rp30 (+2.35%) ke level Rp1.305 pada penutupan hari ini. RALS mengekspektasi gross revenue akan tumbuh menjadi Rp8,9 triliun tahun ini dari Rp8,2 triliun di tahun 2016. Sales revenue di bulan April tercatat meningkat 12.4% YoY. Perseroan optimis terhadap pertumbuhan penjualan pada kuartal kedua yang akan didukung oleh musim liburan.

Decline Stocks:

- SMGR: Laba bersih SMGR pada 1Q17 turun menjadi Rp746,5 miliar dari periode sama tahun sebelumnya yang tercatat Rp1,03 triliun. Pendapatan meningkat dari Rp6 triliun pada 1Q16 menjadi Rp6,4 triliun. Harga saham SMGR ditutup melemah Rp25 (-0.28%) ke level Rp8.800 pada perdagangan hari ini.

- INTP: Harga saham INTP ditutup melemah Rp800 (-4.71%) ke level Rp16.150 hari ini. Pada tiga bulan pertama tahun 2017, INTP mencatatkan penurunan laba bersih menjadi Rp491,6 miliar dari Rp958 miliar pada 1Q16. Pendapatan juga tercatat turun menjadi Rp3,38 triliun dari sebelumnya Rp3,93 triliun. Gross, operating dan net profit margin turun signifikan seiring dengan lemahnya harga jual rata-rata (ASP), ketatnya persaingan dan biaya yang lebih tinggi. Volume penjualan perseroan pada periode tersebut turun 4.2% YoY dikarenakan lesunya permintaan.

- SMCB: SMCB meraih penjualan Rp2,15 triliun hingga Maret 2017 turun dari penjualan Rp2,45 triliun di periode sama tahun sebelumnya. Rugi bersih pada 1Q17 diderita Rp116,48 miliar dari laba bersih Rp66,98 miliar di periode hingga Maret 2016. Harga saham perseroan ditutup di level Rp900 (0.00%) setelah mencapai level terendahnya di level Rp875 hari ini.

- MYRX: Harga saham MYRX ditutup melemah Rp6 (-4.31%) ke level Rp133 hari ini. Perseroan mencatatkan rugi bersih sejumlah Rp63,89 miliar pada kuartal pertama tahun ini setelah mencatakan laba bersih sejumlah Rp8,94 miliar pada periode sama tahun 2016.

Market Review 2 Mei 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...