google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Resiko Investasi Saham Langsung ke konten utama

Resiko Investasi Saham

Pada kesempatan kali ini kita membahas tentang resiko investasi saham. Di dalam artikel ini kami mencoba menyampaikan informasi lengkap tentang resiko investasi saham. Kami telah menyusun artikel kali ini dengan seksama. Harapannya melalui artikel ini mampu memahamkan kita semua tentang resiko investasi saham dengan baik.

Resiko Investasi Saham

resiko investasi saham
Pada semua kegiatan investasi yang dilakukan oleh siapapun, akan selalu ada tingkatan resiko yang harus kita pertimbangkan ketahui. Apabila kita bisa mengetahui seberapa tinggi level resiko yang bisa mungkin akan kita alami, itu akan membuat hati kita lebih tenang seandainya saja ada dari resiko, yang sudah kita pikirkan sebelumnya itu, yang terjadi. Pada setiap level resiko mempunyai perbedaan dampak terhadap aktifitas investasi kita. Perlu kita ketahui bahwa ada level resiko yang bisa kita ambil dan Apabila itu terjadi maka dapat kita abaikan, di sisi lain, ada juga level resiko yang dari sebelumnya harus kita hindari.

Kita juga harus membedakan antara dua hal yang kelihatan hampir sama : resiko investasi saham dan kesalahan investasi sahamResiko investasi saham adalah sebuah resiko kerugian yang bisa saja terjadi ketika investasi yang kita lakukan dengan cermat, penuh kehati-hatian dan penuh pertimbangan. Kesalahan investasi saham merupakan kerugian yang mungkin terjadi terjadi karena kita melakukannya tidak dengan cermat, tidak ada kehati-hatian dan tidak melakukan pertimbangan matang dalam melakukan investasi saham tersebut. Kesalahan investasi saham ini terjadi disebabkan karena sejak dari awalnya aktifitas investasi saham itu sudah dimulai dengan tidak benar.
Ketika kita melakukan aktifitas investasi saham, sebagai investor saham, kita harus paham beberapa level resiko yang dapat terjadi, antara lain:

1. Bangkrutnya Sebuah Perusahaan

Pada dasarnya, bangkrutnya sebuah perusahaan adalah resiko terbesar di dalam sebuah aktifitas investasi saham. Apabila sebuah perusahaan mengalami kebangkrutan, maka kita sebagai investor atau pemegang saham minoritas bisa dipastikan tidak mendapatkan apapun dari kekayaan perusahaan yang mengalami kebangkrutan itu. Resiko investasi yang satu ini adalah sebesar dana yang kita investasikan di perusahaan tersebut. Maka dari itu, apabila resiko investasi ini terjadi, bisa dipastikan bawah semua dana kita akan hilang. Oleh karena itu, pada saat kita akan membeli sebuah saham, kita harus pastikan bahwa sebuah perusahaan yang akan kita beli tidak akan bangkrut. Untuk memastikan ini, kita bisa mengkaji dari laporan keuangan, usaha dan kepemilikan mayoritas serta pengelolaan perusahaan tersebut.

2. Likuiditas Saham

Resiko dalam likuiditas saham ini merupakan sebuah kerugian yang bisa muncul ketika saham tersebut tidak lagi ada transaksi jual beli yang memadai di pasar sekunder. Hal ini merupakan resiko investasi saham terbesar kedua. Apabila saham yang kita punya ternyata tiba-tiba tidak ada transaksi jual beli yang terjadi di pasar sekunder, entah apakah disebabkan kinerja perusahaan yang benar-benar buruk, atau mungkin disebabkan kepercayaan pelaku pasar yang hilang, atau sebab apapun yang lainnya, maka bisa dipastikan harga saham yang kita punya itu akan jatuh menuju pada titik terendahnya, ini bahkan dapat lebih rendah lagi dari harga paling rendah yang bisa diizinkan di bursa saham. Maksudnya adalah harga terendah yang sudah diatur bursa efek Indonesia adalah Rp 50 per saham, nah, harga saham kita dapat saja menjadi lebih rendah lagi oleh karena kita harus menjualnya di pasar negosiasi.

3. Fluktuasi Harga Saham

Resiko fluktuasi harga saham ini merupakan kerugian yang bisa terjadi karena saham yang kita beli nilai harga sahamnya turun di pasar sekunder, baik dikarenakan faktor mikro yang bersifat sementara maupun faktor makro. Faktor makro ini contohnya adalah keadaan perekonomian indonesia atau dunia secara keseluruhan. Faktor mikro contohnya adalah karena sektor bisnis tertentu yang dijalani perusahaan terkait sedang tidak menguntungkan, atau bisa juga karena kondisi internal perusahaan. Kerugian jenis ini biasanya tidak akan sampai 100% dan tentu juga tidak akan sampai pada harga terendah saham tersebut. Karena sebenarnya sebab dari terjadinya fluktuasi harga sahamini tidak mendasar dan tentu sifatnya sementara.

Demikian tadi adalah artikel tentang resiko investasi saham. Kami berharap yang sedikit ini mampu menambah wawasan kita semua. Juga semoga artikel tentang resiko investasi saham ini memberi manfaat untuk kita semua. Silahkan bagikan artikel ini kepada orang lain Apabila menurut anda artikel ini akan berguna bagi orang lain juga. Anda juga bisa berlangganan di blog kami melalui email Apabila anda berkenan. Terimakasih sudah berkunjung di blog kami.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...