google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Pasar Saham IHSG Penutupan 18 Mei 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Pasar Saham IHSG Penutupan 18 Mei 2017

Setelah melemah dua hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup menguat 29 poin (+0.53%) ke level 5,645.451 pada perdagangan hari ini. Tercatat 157 saham menguat dan 165 saham melemah.  Sektor miscellaneous industry memimpin penguatan dengan ditutup menguat 1.5%, sementara sektor infrastructure melemah terdalam dengan ditutup turun 0.53%. Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan kembali suku bunga acuan BI 7-Days Repo Rate di level 4.75%. Suku bunga deposit facility juga tetap di level 4% dan lending facility di level 5.5%. Investor asing tercatat melakukan transaksi net buy sejumlah Rp393 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 32 poin (+0.24%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,356 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Advance Stocks:

- SRIL:  Harga saham SRIL ditutup menguat Rp2 (+0.63%) ke level Rp318 hari ini, setelah melemah hampir dalam sepekan pada perdagangan sebelumnya. SRIL akan membagikan dividen tahun buku 2016 dengan payout ratio 7% dari laba bersih 2016. SRIL mencatat laba bersih US$ 59,3 juta pada tahun lalu. Sehingga, total dividen yang akan dibagikan nanti sebesar US$ 4,15 miliar.

- SOCI: SOCI akan membagikan dividen tunai kepada pemegang sahamnya sebesar Rp4 per lembar saham atau total senilai Rp28,236 miliar. Dividen tunai tersebut akan dibagikan pada 15 Juni 2017 mendatang. Harga saham SOCI menguat untuk hari kedua dan ditutup menguat Rp6 (+1.89%) ke level Rp322 pada hari ini.

- AGRO: AGRO akan melakukan rights issue sebanyak-banyaknya 7.692.281.276 saham dengan nilai nominal Rp100 per saham. Setiap pemilik 6250 saham akan memperoleh 3137 HMETD (rasio 6250 : 3137), dimana 1 HMETD dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru dengan harga Rp 130-150 per saham. Dengan asumsi seluruh HMETD dilaksanakan, maka perseoran akan memperoleh maksimal Rp999,9 mliar-Rp1,15 triliun. Harga saham AGRO ditutup menguat ke level tertingginya sejak 5 Mei lalu dengan mencatatkan kenaikan Rp75 (+10.79%) ke level Rp770 pada akhir perdagangan hari ini.

- DILD: Harga saham DILD ditutup menguat Rp4 (+0.97%) ke level Rp416 hari ini. DILD akan membagikan dividen Rp 51,8 miliar atau Rp 5 per saham. Angka ini mencerminkan 17,3% dari total perolehan laba bersih perseroan di sepanjang tahun 2016 yang mencapai Rp 298,9 miliar. Meski jumlah dividennya stagnan, namun secara nominal, pemberian dividen kepada pemegang saham tersebut terus menciut. Pada 2015 lalu, DILD menyebar dividen Rp102,7 miliar atau Rp10 per saham.

Decline Stocks:

- BBHI: BBHI membantah kabar terkait rencana BBCA yang akan mengakuisisi Bank Harda. Saat ini, Bank Harda memiliki rencana untuk melakukan penambahan modal melalui skema penawaran umum terbatas. Rencananya, right issue itu akan berlangsung pada semester dua nanti. Harga saham BBHI ditutup melemah Rp12 (-5.12%) ke level Rp222 pada perdagangan hari ini.

- MAYA: Harga saham MAYA ditutup melemah Rp30 (-1.09%) ke level Rp2.700 hari ini. MAYA akan membagikan dividen sebesar 24 persen dari total laba bersih tahun 2016, yakni sebesar Rp 40 per saham atau Rp 196,77 miliar. Sisa dari laba bersih tahun 2016 yakni sebesar Rp 603,4 miliar akan dicatat sebagai laba ditahan. Perseroan menyebut, laba ditahan tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan bank.

Market Review 18 Mei 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...