google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Sore Pasar Saham Indonesia 16 Juni 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Sore Pasar Saham Indonesia 16 Juni 2017


Menutup perdagangan akhir pekan ini, IHSG melemah 52 poin (-0.91%) ke level 5,723.636 didorong oleh sektor-sektor yang kompak ditutup melemah dipimpin oleh sektor miscellaneous industry  (-1.70%) dan basic industry (-1.05%). Tercatat 126 saham menguat dan 208 saham melemah hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp200 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar menguat 13 poin (+0.1%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,299 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Suspensi Saham Hari Ini
- PT Yulie Sekuritas Indonesia Tbk (YULE)
Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham YULE di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dalam rangka cooling down sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham tersebut.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT First Indo American Leasing Tbk (FINN)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham FINN yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- BUMI: Rencana restrukturisasi utang BUMI hampir terealisasi. Para kreditur dan bondholder telah sepakat untuk mengonversi utang melalui skema rights issue sebesar US$ 2,01 miliar dan OWK sebesar US$639 juta. Kini formasi komisaris dan direktur BUMI bertambah. Jumlah direktur yang tadinya 4 orang bertambah menjadi 7 orang. Harga saham BUMI ditutup menguat Rp6 (+1.80%) ke level Rp338 hari ini.

- TOPS: TOPS mencatatkan saham perdananya di BEI hari ini dengan melepas saham sebanyak-banyaknya 1,66 miliar saham. Nilai nominal saham yang dipatok dengan harga Rp100 per saham, sedangkan harga penawaran resmi IPO yang dilepas ke publik sebesar Rp310 per saham. Sekitar 60% dana IPO TOPS bakalan digunakan untuk modal kerja atau working capital. Pada perdagangan perdananya hari ini, harga saham TOPS ditutup menguat Rp154 (+49.67%) ke level Rp464.

- ARTO: Harga saham ARTO ditutup menguat Rp18 (+10.11%) ke level Rp196 pada perdagangan hari ini. ARTO akan melakukan rights issue pada 2019 mendatang. ARTO menargetkan bisa menghimpun dana Rp 50 miliar dari aksi korporasi ini. Nantinya, dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat permodalan bank.

- SMBR: Menguat untuk hari kedua, harga saham SMBR ditutup menguat Rp140 (+4.79%) ke level Rp3.060 hari ini. SMBR berencana menambah produksi sekitar 550.000 ton pada periode Juli hingga Desember 2017 dari pabrik Baturaja II atau pabrik baru yang dioperasikan oleh perusahaan. SMBR juga memfasilitasi pembiayaan untuk distributor dan supplier melalui kerja sama dengan empat BUMN, yakni BNI, Bank Mandiri, BRI serta penjaminan distribusi semen melalui Jamkrindo.

- SOCI, TRAM: Saham perusahaan pelayaran menguat di tengah rencana Indonesia untuk menghapus pajak impor suku cadang dan komponen yang diekspektasi dapat mendorong pendapatan perusahaan. Selain itu, penguatan harga saham juga didorong oleh paket kebijakan ekonomi 15 yang juga mendukung pengusaha angkatan laut dengan mencabut sejumlah syarat modal disetor dan modal dasar. Harga saham SOCI dan TRAM ditutup menguat masing-masing Rp12 (+3.92%) ke level Rp318 dan Rp2 (+2.46%) ke level Rp83 pada perdagangan hari ini.

Decline Stocks:

- BMRI: Di akhir perdagangan, harga saham BMRI ditutup melemah Rp25 (-0.20%) ke level Rp12.475. BMRI akan mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Tahap II Tahun 2017 dengan total dana sebesar Rp6 triliun. Obligasi ini terdiri dari empat seri yakni seri A hingga D. Seri A memiliki nominal sebesar Rp1 triliun dengan bunga 8% per tahun dan jangka waktu 5 tahun.

- CTRA: CTRA telah membukukan marketing sales senilai Rp2,63 triliun hingga Mei 2017, atau masih 31% dari target tahun ini senilai Rp8,5 triliun dikarenakan penjualan sebelum Lebaran cenderung lebih lambat. Harga saham CTRA melemah untuk hari kedua dan ditutup turun Rp35 (-3.04%) ke level Rp1.115 pada hari ini.

- FPNI: Pada perdagangan hari ini, harga saham FPNI ditutup melemah Rp18 (-5.00%) ke level Rp342. FPNI memutuskan untuk tidak membagikan dividen tunai pada tahun ini dikarenakan perseroan mengaku masih mengalami defisit dana.

Mirae Asset Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...