google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Fundamental AGRS 19 Juni 2017 Langsung ke konten utama

Fundamental AGRS 19 Juni 2017

Bank Agris Tbk (AGRS) didirikan pada tanggal 07 Desember 1970 dengan nama PT Finconesia (bergerak dalam bidang institusi keuangan).

Dalam perkembangannya sebelum menjadi Bank Agris, AGRS beberapa kali melakukan perubahan nama, antara lain:

1. PT Finconesia, per 07 Desember 1970
2. PT Bank Finconesia, per 26 Pebruari 1993
3. PT Bank Agris, per 2008

Saham AGRS sendiri masih didominasi oleh induk perusahaan (PT Dian Intan Perkasa), dengan porsi kepemilikan mencapai 82,59% dan UOB Kay Hian Pte. Ltd. (8,49%).

Kinerja Saham AGRS

Pada Q1 2017 kemarin, AGRS membukukan laba bersih hingga Rp4 miliar, atau naik hingga 10,7% jika dibandinkan laba tahun 2016 kemarin yang sebesar Rp3 miliar.

Meskipun mengalami kenaikan laba, namun pendapatan perseroan justru menurun -1% menjadi Rp 99 miliar.

Jika dilihat dari laporan keuangannya, AGRS masih belum mengalami kinerja yang terlalu bagus. Hal ini terutama terlihat dari Net Interest Margin (NIM) perseroan yang hanya sebesar 4,12%, padahal NIM rata-rata perbankan di Indonesia sudah berada di level 5,3%.

Sekedar informasi, besarnya rasio NIM suatu bank menunjukkan kemampuan bank tersebut dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga. Jadi, kinerja perusahaan ini masih berada di bawah rata-rata.

Selain itu, jika dibandingkan dengan bank BUKU I lainnya, kinerja AGRS tidak semenarik pergerakan sahamnya. Sejak IPO di bursa, bank ini juga tidak pernah membagikan dividen untuk para alasannya, demi mencapai tujuan perusahaan untuk naik level ke bank BUKU II.

Prospek AGRS

Jika kita perhatikan, saham AGRS sejak 25 April 2017 kemarin sudah melonjak hingga 141,67% dari Rp96 menjadi Rp 232 per saham.

Lonjakan ini bukan terjadi akibat kinerja perusahaan yang turut melonjak, namun lebih akibat isu yang terjadi antara bank ini dengan rencana akuisisi bank BCA.

Pada tahun ini, BBCA berencana untuk melakukan akuisisi terhadap 2 bank kecil di Indonesia, dengan jumlah dana mencapai Rp3 triliun dan salah satu bank yang sedang didekati oleh BCA ini ialah AGRS.

Tak heran, isu kedekatan BBCA dan AGRS ini, membuat terjadinya lonjakan dalam pergerakan saham AGRS.

Hingga saat ini, masih belum ada kepastian dari Bank BCA sendiri terkait akuisisi tersebut. Namun, jika kita lihat dari performa perusahaan sendiri, AGRS masih tidak terlalu bagus dijadikan sebagai saham investasi.

Gejolak pergerakan AGRS yang terus meningkat ini, masih dapat Anda manfaatkan untuk trading dalam jangka pendek

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...