google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Indonesia Hari Ini Sore | Mirae Asset Sekuritas | 18 Juli 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Indonesia Hari Ini Sore | Mirae Asset Sekuritas | 18 Juli 2017

Analisa Saham Indonesia Hari Ini Sore | Mirae Asset Sekuritas | 18 Juli 2017

Setelah menguat lima hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, IHSG ditutup melemah pada perdagangan hari ini sebesar 18 poin (-0.32%) ke level 5,822.352. Tercatat 128 saham menguat dan 213 saham melemah. Mayoritas sektor ditutup melemah hari ini. Hanya sektor basic industry yang ditutup menguat 0.21%, sementara sektor property melemah terdalam dengan ditutup turun 1.19%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp1,07 triliun di seluruh Pasar hingga akhir perdagangan. US Dollar melemah 17 poin (-0.13%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,309 terhadap US Dollar hari ini.

Advance Stocks:

- RIMO: Harga saham RIMO ditutup menguat Rp40 (+15.74%) ke level Rp294 pada hari ini, setelah melemah pada perdagangan kemarin. RIMO meraih penjualan neto sebesar Rp77,07 miliar hingga periode 31 Maret 2017, naik tajam dibandingkan penjualan neto Rp3,13 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Laba bersih tercatat sejumlah Rp52,75 miliar dibanding rugi pada tahun sebelumnya yang tercatat sejumlah Rp10,24 miliar.

- BJTM: Menutup perdagangan hari ini, harga saham BJTM menguat Rp15 (+2.36%) ke level Rp650. Hingga Juni 2017, BJTM mencatatkan laba bersih Rp 738,21 miliar atau naik 31,57% secara tahunan atau year on year (yoy). Kenaikan laba ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit yang naik tipis sebesar 2,96% yoy menjadi Rp 1,74 triliun. Dari pertumbuhan kinerja ini total aset BJTM mengalami kenaikan 7,28% yoy menjadi Rp 51,56 triliun.

- GPRA: Sepanjang semester I/2017 lalu, GPRA berhasil mencatatkan prapenjualan Rp300 miliar.  Angka ini diharapkan akan lebih baik pada paruh kedua sehingga target Rp700 miliar hingga akhir tahun akan tercapai. Penjualan sepanjang paruh pertama lalu pun masih ditopang dari sejumlah proyek eksisting salah satunya perumahan Bukit Cimanggu City di Bogor, Jawa Barat. Menguat untuk hari kedua, harga saham GPRA ditutup menguat Rp6 (+3.92%) ke level Rp159 pada perdagangan hari ini.

- HRUM: HRUM sudah melakukan buyback saham sebanyak 43.413.900 lembar hingga periode 30 Juni 2017harga rata-rata pembelian di level Rp2.269 per lembar saham dimana jumlah buyback tersebut baru sebesar 20,95% dari jumlah buyback yang diizinkan sesuai RUPS. Adapun sisa biaya pembelian kembali saham mencapai Rp265,38 miliar. Harga saham HRUM ditutup menguat Rp70 (+3.30%) ke level Rp2.190 hari ini.

Decline Stocks:

- ITMG: Harga saham ITMG ditutup melemah Rp550 (-2.75%) ke level Rp19.400 hari ini. Rencana ekspansi usaha di sektor ketenagalistrikan ITMG mengalami hambatan sehingga target porsi pendapatan sekitar 30% dari total pendapatan diperkirakan tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Saat ini ITMG melakukan studi kelayakan untuk pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan yang diharapkan bisa selesai pada tahun ini. Biaya investasi untuk PLTA mencapai US$3 juta per megawatt.

- MAYA: MAYA berniat melakukan penambahan modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) X kepada para pemegang saham perseroan dalam jumlah sebanyak-banyaknya 546.592.860 lembar saham baru seri B atau sebesar 10,00% dari modal dietor setelah PUT X dengan harga nominal Rp100 per lembar. Seluruh dana yang diperoleh dari PUT X ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan dipergunakan untuk memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan aktiva produktif dalam bentuk kredit. Harga saham MAYA ditutup melemah Rp80 (-2.28%) ke level Rp3.420 pada perdagangan hari ini.

- BUMI: Harga saham BUMI ditutup melemah Rp6 (-1.71%) ke level Rp344 hari ini. Dalam tiga tahun terakhir pendapatan BUMI turun tajam karena tidak lagi memperoleh penghasilan dari penjualan batu bara melainkan hanya mengandalkan pendapatan dari management fee. Hingga kuartal I 2017 pendapatan BUMI hanya sebesar Rp132 miliar anjlok 98,6 persen jika dibandingkan periode kuartal I 2014 yang masih mengantongi Rp9,5 triliun.

Market Review 18 Juli 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham GS IDX | 21 Agustus 2017

Watchlist Ganesha Stock IDX (day trade) : Senin, 21 Agustus 2017 - PUDP (Scalping) - TGRA (Scalping) - WAPO (Scalping) - BBTN - MPPA - BOGA - PTRO - INDY - INCO - DOID Batasi resiko masing2 ya..  Sharing is caring. Salam cerdas investasi! Warning : Watchlist scalping, rata-rata watchlist copet pada saham-saham dengan likuiditas rendah. Jika belum terbiasa copet, hati-hati. — Disclaimer : Bukan perintah jual/ beli, disiplin dengan trading plan masing-masing, resiko dan cuan ditanggung ma

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr