google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 30 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 30 Agustus 2017

Market Review 30 Agustus 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG ditutup melemah 15 poin (-0.26%) ke level 5,872.506 pada perdagangan hari ini, melemah tiga hari berturut-turut sejak awal pekan. Tercatat 166 saham menguat dan 196 saham melemah. Sektor infrastructure memimpin penguatan dengan ditutup naik 0.53%, sementara sektor consumer memimpin pelemahan dengan ditutup turun 0.97%. Investor asing kembali mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp103 miliar di seluruh Pasar hari ini. Hingga akhir perdagangan, US Dollar menguat 6 poin (+0.04%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah melemah ke level Rp13,346 terhadap US Dollar.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Arthavest Tbk (ARTA)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham ARTA yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- BJTM: Menguat untuk hari kedua, harga saham BJTM ditutup naik Rp30 (+4.34%) ke level Rp720 pada perdangan hari ini. BJTM meraih laba bersih sebesar Rp815,76 miliar hingga periode 31 Juli 2017, naik 33,23 persen jika dibandingkan dengan raihan laba bersih Rp612,31 miliar di periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih perseroan tercatat meningkat menjadi Rp2,03 triliun dari sebelumnya Rp1,96 triliun.

- ANTM: Harga saham ANTM ditutup menguat Rp25 (+3.42%) ke level Rp755 hari ini. ANTM menargetkan produksi feronikel sebanyak 22.100 ton hingga akhir tahun 2017. Jumlah ini lebih besar dari tahun lalu sebanyak 20.000 ton hingga akhir tahun. Meski capaian di semester I tidak sesuai target, tapi perseroan yakin bisa mengejar target keseluruhan hingga akhir tahun. Karena saat ini produksi Feronikel per bulannya sudah mencapai 2.400 ton Feronikel per bulan.

- EXCL: Di akhir perdagangan hari ini, EXCL ditutup menguat Rp10 (+0.27%) ke level Rp3.640. Tahun ini, EXCL akan menambah 17.000 BTS 4G LTE di seluruh Indonesia. Langkah ini untuk memastikan pelanggan operator ini bisa mengakses jaringan broadband. Untuk itu, EXCL anggarkan belanja modal yang cukup besar untuk ekspansi tersebut. Dari total belanja modal tahun ini sebesar Rp 7 triliun, sekitar 40% ditujukan untuk pembangunan jaringan 4G LTE di seluruh Indonesia.

- MAPI: Harga saham MAPI ditutup menguat Rp325 (+4.72%) ke level Rp7.200 pada perdagangan hari ini. Di tengah pelemahan daya beli, MAPI tengah berupaya membangun jaringan gerai baru.Perseroan bahkan menargetkan membuka hingga 200 jaringan gerai baru. Perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan tahun ini sebesar 13 persen, seiring ekspansi penambahan 200 gerai baru tersebut.

Decline Stocks:

- PTBA: Harga saham PTBA ditutup melemah Rp550 (-4.23%) ke level Rp12.425 hari ini. PTBA targetkan penjualan sebesar 23,17 juta ton hingga akhir 2017. Komposisi domestik sebesar 15 juta ton atau 58 persen dari total target penjualan. Sedangkan ekspor sebesar 8,17 juta ton atau sebanyak 42 persen dari total penjualan. Semester-I 2017, PTBA tercatat mengalami peningkatan volume penjualan sebesar 13,4 persen. Besaran volume penjualan mencapai 11,36 juta ton selama Januari hingga Juni 2017. 

- BUMI: Harga saham BUMI telah melemah lima hari berturut-turut sejak perdagangan akhir pekan lalu. Pada perdagangan hari ini, harga saham BUMI ditutup melemah Rp10 (-4.09%) ke level Rp234. Berita terbaru mengenai BUMI adalah pernyataan perseroan untuk memperpanjang waktu penawaran nota penukaran (exchange offer memorandum/EOM) untuk para kreditur separatis guna ditukarkan dengan instrumen restrukturisasi. Perpanjangan waktu akan dilakukan hingga 11 September 2017 pukul 4.00 PM waktu London.

- TBIG: Harga saham TBIG ditutup melemah Rp250 (-3.70%) ke level Rp6.500 pada perdagangan hari ini. TBIG berencana menjual obligasi senilai Rp700 miliar. Perseroan akan menawarkan surat utang bertenor 3 tahun dengan bunga 8.4%. Obligasi akan dikenakan biaya setelah satu tahun.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...