google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Buy Back Saham JPFA | 27 September 2017 Langsung ke konten utama

Buy Back Saham JPFA | 27 September 2017

Akhir September ini, aksi pembeliaan saham kembali (buyback) sempat dilakukan PT Japfa Comfeed Tbk (JPFA). JPFA adalah salah satu dari beberapa emiten yang rutin melakukan buyback di bulan september. Analis berpendapat, aksi pembelian kembali saham seharusnya dinilai positif oleh investor.

Asal tahu saja, bulan ini, JAPFA buyback 4,11 juta unit saham. Jadi, sepanjang 25 Agustus sampai 26 September, jumlah saham yang dibeli kembali mencapai 5,78 unit saham atau senilai Rp 6,67 miliar.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Reza Priyambada mengatakan, buyback dapat menjadi berita positif bagi pelaku pasar jika dilakukan di atas harga pasar, sehingga akan terlihat nilai tersebut berpotensi naik. Harga saham berpeluang naik sebab aksi ini membuat jumlah saham yang beredar di pasar sedikit.

Menurutnya, pergerakan saham JPFA berjalan positif. Pasalnya, harga beli mendekati level harga saham.

Analis NH Korindo Joni Wintarja juga menilai positif aksi buyback saham yang dilakukan JPFA. "Otomatis ada terjadi pengurangan suplai saham di pasar, itu jadi faktor positif untuk Japfa," tuturnya.

Joni menilai, fundamental JPFA termasuk nomor dua di Indonesia. Pasalnya, mereka memiliki market share dan out scalling yang bagus, karena penjualan mereka termasuk bahan kebutuhan pokok.

Sementara, analis Oso Sekuritas Rifqiyati menyebut, alasan beberapa emiten melakukanbuyback untuk meningkatkan likuditas. Meski demikian, ada pula yang hanya sekedar menjaga harga saham agar tidak menukik tajam.

Rifqiyati menyarankan sikap investor sebaiknya kembali lagi harus disiplin dalam mengambil ancang-ancang akumulasi jual dan beli. Pelaku pasar harus paham titik terendah dan tertinggi saham. Tak luput, kondisi fundamental emiten menjadi bagian penting.

Reza juga mengingatkan hal yang perlu diketahui adalah tujuan emiten melakukan buyback. Selain fundamental perusahaan, harga pembelian harus juga diperhatikan. Sementara Joni memberikan pandangan bahwa bila pelaku pasar melihat dari sisi jangka panjang maka aksi buyback akan menjadi berita positif.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...