google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Konversi Utang BNBR | 4 September 2017 Langsung ke konten utama

Konversi Utang BNBR | 4 September 2017

PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melanjutkan rencana konversi utang menjadi saham. BNBR manufaktur dan infrastruktur ini akan kembali menerbitkan Obligasi Wajib Konversi (OWK) pada bulan ini.

Nantinya, kreditur BNBR akan mengonversikan OWK menjadi saham baru Bakrie & Brothers. Emiten ini bakal menerbitkan 55,75 juta saham biasa seri D tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (non-HMETD), dengan nilai nominal Rp 50 per saham atawa 0,05% dari total modal ditempatkan dan disetor. "Ini adalah sisa dari non-HEMTD tahun lalu yang belum terkonversi," ujar Bobby Gafur Umar, Direktur Utama BNBR, ke KONTAN akhir pekan lalu.

Untuk tahap selanjutnya, BNBR juga akan menerbitkan saham baru tanpa HMETD sebanyak 20,74 miliar saham. Jumlah itu setara 15,46% modal ditempatkan dan disetor penuh. "Aksi korporasi ini akan rampung di bulan September," kata Bobby.

BNBR telah mengantongi persetujuan dalam rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk melangsungkan aksi korporasi tersebut. Rencananya, penerbitan saham baru berlangsung pada 8 September nanti. Kemudian, pencatatan saham baru non-HMETD dijadwalkan pada 11 September, dan pemberitahuan hasil pelaksanaan non-HMETD pada 13 September mendatang.

Tahun ini, BNBR memang masih berencana menukar utang sebesar Rp 1 triliun menjadi saham. Utang yang akan mereka konversi jadi OWK adalah utang Credit Suisse AG cabang Singapura dan utang Daley Capital Limited. Jumlah utang tersebut masing-masing senilai US$ 70,43 juta dan US$ 7,48 juta.

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas, mengatakan, aksi korporasi BNBR bakal membuat modal mereka bertambah. Sehingga, rasio utang BNBR tahun ini bisa turun. "Sebab saat ini, rasio utang BNBR masih tinggi, yakni 2,36 kali," ungkap Nafan.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal