google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham PGAS | 15 Oktober 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham PGAS | 15 Oktober 2017

Distribusi gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) memperlihatkan tanda-tanda perbaikan. Sepanjang kuartal III 2017, penyaluran gas emiten pelat merah ini mencapai 800 million standard cubic feet per day (mmscfd).

Besaran distribusi tersebut melampaui patokan distribusi gas perusahaan pelat merah ini. PGAS mematok target distribusi gas antara 700 mmscfd hingga 750 mmscfd sepanjang tahun ini. Bukan hanya melampaui patokan, realisasi distribusi gas tadi juga 17% lebih besar dibandingkan distribusi gas sepanjang kuartal kedua tahun ini.

Jika disandingkan dengan distribusi gas sepanjang semester I 2017, angkanya juga masih 7% lebih besar. Sepanjang paruh waktu tahun ini, distribusi gas PGAS sebesar 749 mmscfd.

Kendati demikian, distribusi gas kuartal III masih berada di bawah distribusi kuartal I 2017. Pada periode tersebut, distribusi gas perusahaan mencapai 816 mmscfd.

Danny Praditya, Direktur Komersial PGAS, mengatakan, pencapaian itu merupakan hasil dari upaya manajemen untuk memperluas jaringan gas bumi ke sejumlah titik. "Salah satunya penyaluran ke Kawasan Industri Cikande," ujar dia, kepada KONTAN, Jumat (13/10).

Kawasan industri Cikande cukup potensial bagi PGAS. Pasalnya, kawasan industri yang berlokasi di Jawa Barat itu memiliki total lahan seluas 3.175 hektare (ha). Namun, baru 30% dikembangkan.

Di dalam area itu berdiri lebih dari 200 perusahaan, lokal maupun multinasional. Jenis industrinya pun beragam, antara lain perusahaan makanan dan minuman, industri kimia, industri alat berat, dan material bangunan.

Selain Cikande, PGAS baru saja menjalin kerjasama dengan Kawasan Industri Panbil di Batam, Kepulauan Riau. Kerjasama penyaluran gas ini akan berlangsung selama 10 tahun ke depan. Kendati sudah terlihat ada perbaikan, PGAS tak mau buru-buru merevisi target. "Untuk saat ini, masih tetap pada guidance kami," imbuh Danny.

Analis Deutsche Bank William Kho menilai, kenaikan distribusi gas itu menunjukkan adanya sinyal perbaikan dari PGAS. Namun, masih ada tantangan yang perlu dihadapi, yakni soal ketidakpastian harga gas.

William berasumsi, perubahan harga gas antara US$ 0,5 per mmbtu hingga US$ 1 per mmbtu akan berpengaruh signifikan. "Perubahan itu akan mempengaruhi perubahan pendapatan PGAS antara 30% hingga 60%," ujar dia dalam riset 12 Oktober. William merekomendasikan hold saham PGAS dengan target Rp 1.660 per saham. Harga PGAS kemarin Rp 1.640 per saham.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...