google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham CTTH | 30 November 2017 Langsung ke konten utama

Berita Saham CTTH | 30 November 2017

Berita Saham CTTH

PT Citatah Tbk (CTTH), akan segera menambang marmer alam dari lahan Bunea II, Sulawesi selatan dan Kupang, Nusa Tenggara Timur. Hal ini bakal meningkatkan kapasitas produksi marmer alam dari 800 meter kubik perbulan menjadi 2.000 meter kubik perbulan pada tahun 2019.

Direktur Utama CTTH, Taufik Johanes mengatakan, perseroan akan segera melalukan penambangan marmer di lokasi Bunea II, Sulawesi selatan pada tahun 2018. Dengan mulainya produksi itu maka kapasitas produksi akan meningkat dari tahun ini sebesar 800 meter kubik perbulan.

"Saat ini yang sudah berproduksi di Bunea I dan Bunea II akan beroperasi tahun depan," kata dia di Jakarta, Rabu.

Taufik menambahkan, perseroan juga tengah menunggu ijin penambangan di lokasi tambang baru di Kupang Nusa Tenggara Timur (NTT) dari Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup. Pasalnya, lokasi tambang marmer itu berada di wilayah konservasi.

"Tambang baru di Kupang telah mendapat ijin usaha pertambangan ( IUP) produksi , hanya saja lokasinya berada di kawasan konservasi sehingga perlu ijin Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup," ucap dia.

Taufik juga optimistis, ijin melakukan penambangan di lokasi konservasi itu akan dikantungi pada awal tahun 2018 dan melakukan persiapan produksi selama satu tahun.

Dengan begitu, pada tahun 2019, lokasi tambang baru itu akan turut mendongkrak produksi marmer sebesar 700 meter kubik perbulan.

"Jadi tahun 2019 mendatang, total produksi perseroan bisa mencapai 2000 meter kubik marmer per bulan," sebutnya.

Sementara dari segi income, perseroan memasang target Rp241 miliar pada akhir tahun 2017. Sedangkan pada tahun 2018 , penjualan dalam negeri tumbuh 25% dan ekspor tumbuh 30%. Sementara ini, perseroan telah mendapatkan pesanan domestik Rp 190 miliar dan luar negeri Rp33 miliar.

"Untuk tahun depan, kami harap dapat mencatatkan laba bersih Rp20 miliar," ujarnya. (end/fu)

IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...