google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 22 Desember 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 22 Desember 2017

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 22 December 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

Menjelang libur panjang dalam rangka memperingati hari natal, IHSG ditutup melanjutkan penguatan dengan ditutup naik 37 poin (+0.6%) ke level 6,221.013. Tercatat 168 saham menguat dan 181 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin penguatan sektor miscellaneous industry (+1.25%) dan pelemahan sektor agriculture (-0.1%). Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp282 miliar di seluruh Pasar hari ini. US Dollar melemah 6 poin (-0.04%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,549 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Dwi Guna Laksana Tbk (DWGL)
Bursa Efek Indonesia menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham DWGL yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- TRAM: Harga saham TRAM ditutup menguat Rp18 (+12.50%) ke level Rp162 hari ini. TRAM telah melakukan akuisisi saham PT Semeru Infra Energi (SIE) dan PT Black Diamond Energi (BDE) dimana keduanya adalah pemegang saham PT Gunung Bara Utama (GBU) perusahaan yang bergerak di bidang batubara pada 20 Desember 2017. Dengan diakuisisinya saham SIE dan BDE dimana perseroan akan memegang 99,99% dalam SIE dan BDE maka secara tidak langsung perseroan juga merupakan pemegang saham mayoritas dalam GBU.

- IPCM: Pada perdagangan perdananya hari ini, harga saham IPCM ditutup menguat Rp22 (+5.78%) ke level Rp402. IPCM melepas 1,21 miliar saham baru atau setara 23% dari modal yang ditempatkan dan disetor. Harga saham IPO ditetapkan Rp 380 per saham. Dengan begitu, perseroan berhasil memperoleh dana segar sebesar Rp 461,89 miliar.

- PTPP: Di akhir perdagangan hari ini, harga saham PTPP ditutup menguat Rp10 (+0.38%) ke level Rp2.590. PTPP telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp37,4 triliun selama 11 bulan pertama di tahun ini dari target sebesar Rp40,6 triliun di sepanjang 2017. Adapun kontrak baru yang diraih di November 2017 sebesar Rp3,9 triliun dan terdiri dari kontrak PTPP sebesar Rp2,1 triliun dan entitas anak sebesar Rp1,8 triliun.

- PBRX: Harga saham PBRX ditutup menguat Rp25 (+4.95%) ke level Rp530 hari ini. PBRX masih akan menggenjot produksi saat momen liburan lantaran harus memenuhi kebutuhan untuk ekspor. Perseroan berencana menambah kapasitas terpasang untuk garmen di akhir 2017 dari 90 juta pieces per tahun menjadi 111 juta pieces per tahun. Sedangkan tambahan kapasitas produksi subsidiary yakni dari Teodore Pan Garmindo sebanyak 6 juta pieces per tahun.

- MEDC: Harga saham MEDC ditutup menguat Rp35 (+4.06%) ke level Rp895 hari ini. Aksi penambahan modal dengan memberikan Hak mememsan Efek Terlebih Dahulu yang digelar MEDC mengalami kelebihan penawaran sebanyak 45%. Dana hasil HMETD tersebut akan digunakan untuk melunasi utang. Sementara itu, dana hasil pelaksanaan waran akan digunakan untuk modal kerja dan pembayaran utang.

Decline Stock:

- LMSH: Harga saham LMSH ditutup melemah Rp5 (-0.79%) ke level Rp625 hari ini. LMSH meraih penjualan neto sebesar Rp155,50 miliar hingga periode 30 September 2017 naik dibandingkan penjualan neto Rp107,58 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Laba neto diraih Rp10,22 miliar meningkat dibandingkan laba neto Rp4,06 miliar hingga September tahun lalu.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...