google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 Januari 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia | 2 Januari 2017

Analisa Penutupan Pasar Saham Indonesia

Market Review 02 Januari 2018
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG melemah 16 poin (-0.25%) ke level 6,339.238 pada perdagangan hari ini. Tercatat 187 saham menguat dan 195 saham melemah. Sektor-sektor ditutup variatif dipimpin oleh penguatan sektor basic industry (+1.71%) dan pelemahan sektor miscellaneous industry (-1.03%) hari ini. Investor asing mencatatkan transaksi net buy sejumlah Rp 439 miliar di seluruh Pasar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 41 poin (-0.3%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,514 terhadap US Dollar di akhir perdagangan.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini mengumumkan bahwa pada Desember 2017 terjadi inflasi sebesar 0,71 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 131,28. Dari 82 kota IHK, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Jayapura sebesar 2,28 persen dengan IHK sebesar 131,75 dan terendah terjadi di Sorong sebesar 0,18 persen dengan IHK sebesar 128,53. Tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Desember) 2017 dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Desember 2017 terhadap Desember 2016) masing-masing sebesar 3,61 persen.

Unusual Market Activity (UMA)
- PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY), PT.Arthavest Tbk (ARTA) & PT.Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham ARMY, ARTA, CSIS yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- ANTM : Harga saham ANTM ditutup menguat Rp 10 (+1.60%) ke level Rp 635 pada perdagangan hari ini. Harga emas PT Aneka Tambang Tbk (Antam) atau emas Antam naik Rp 2.000 menjadi Rp 634 ribu per gram pada perdagangan Selasa (2/1/2018). Pada perdagangan sebelumnya atau pada Sabtu lalu, harga emas Antam berada di posisi Rp 632 ribu per gram. Harga pembelian kembali atau buyback juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 565 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda akan menjual emas, maka Antam akan membelinya di harga Rp 565 ribu per gram.

- PCAR : Pada penutupan perdagangan hari ini, harga saham PCAR menguat Rp62 (+24.40%) ke level Rp 316. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk (PCAR) berencana menambah 8-10 mini plant baru. Satu mini plant akan menyerap investasi sebesar Rp 800 juta. Satu unit mini plant, memiliki kapasitas hingga 1 ton. Sebaran mini plant tersebut berada di Indonesia bagian timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Lampung dan Bangka Belitung. Pemilihan penambahan mini plant tersebut disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Pasalnya, saat ini PCAR belum berencana menambah pabrik lagi.

- JPFA : Harga saham JPFA ditutup menguat Rp 50 (+3.84%) ke level Rp 1350 hari ini. Meski bukan tahun yang mudah bagi industri pakan ternak dan poultry, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk mengaku telah mencapai target pertumbuhan pendapatan pada tahun 2017. Meski terdapat kesulitan pada tahun 2017, namun emiten berkode saham JPFA ini dapat mencapai targetnya sebelum akhir tahun. Rachmat bilang sepanjang tahun 2017, bisnis usaha perunggasan mengalami pasang surut. Permasalahan harga bahan baku yang melonjak tinggi membuat industri kesulitan. Pada tahun 2017 juga mulai efektif larangan impor jagung berjalan sehingga mempengaruhi harga jagung sebagai bahan baku utama dalam pakan ternak. Tahun 2018, JPFA terus berusaha mengembangkan bisnis terutama bagi produk akhir guna. Ancaman masuknya unggas impor akibat keputusan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dinilai perlu menjadi perhatian pemerintah.

Decline Stocks:

- BBNI : harga saham BBNI ditutup melemah Rp 125 (-1.26%) ke level Rp 9775 hari ini.  PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengumumkan secara resmi telah menyuntik anak usaha bidang syariah yaitu BNI Syariah Rp 1 triliun. Suntik modal ini dilakukan pada 29 Desember 2017 lalu. Kiryanto, Sekretaris Perusahaan BNI bilang suntikan modal ini dilakukan dengan pembelian saham dalam simpanan BNI Syariah. Dengan suntikan modal ini maka modal disetor BNI Syariah naik dari Rp 1,5 triliun menjadi Rp 2,5 triliun. Dengan suntikan modal ini saham BNI di BNI Syariah naik dari 99,9% menjadi 99,94%.

- BTPN : Pada perdagangan hari ini, harga saham BTPN ditutup melemah Rp 20 (-0.81%) ke level Rp 2440. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) belum melakukan langkah terkait perizinan peningkatan kepemilikan saham korporasi finansial Jepang Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG) di PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. Regulator menyatakan, diskusi dengan pihak-pihak terkait belum terjadi. Heru menuturkan, meski belum terjadi diskusi secara formal, namun pihaknya sudah memperoleh informasi mengenai keinginan SMFG untuk menaikkan kepemilikan sahamnya di BTPN. Namun, belum ada langkah apapun yang diambil terkait aksi korporasi tersebut.

- NIRO : Harga saham NIRO ditutup melemah Rp 4 (-5.00%) ke level Rp 76 pada perdagangan hari ini. PT Nirvana Development Tbk (NIRO) akan melanjutkan ekspansi bisnis menambah pusat-pusat perbelanjaan baik secara organik maupun anorganik. Tahun 2018, perusahaan ini akan menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) sekitar Rp 500 miliar-Rp 800 miliar untuk mendukung ekspansi tersebut. Separuh dari anggaran capex tersebut akan dianggarkan dari kas internal dan setengah lagi akan diandalkan dari pinjaman perbankan. Ekspansi anorganik akan dilakukan NIRO dengan mengakuisisi mall yang sudah berjalan. Tahun depan, perusahaan ini berencana mengakuisisi tiga mall di mana dua di antaranya ada di Sulawesi yaitu Kendari dan Palu. Sedangkan satu lagi ada di Pulau Sumatera yang masih dirahasiakan lokasi persisnya karena masih dalam tahap penjajakan.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit