google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham BUMI Serpong Damai | 16 Januari 2018 Langsung ke konten utama

Analisa Saham BUMI Serpong Damai | 16 Januari 2018

Analisa Saham BSDE

Penjualan lahan berhasil menyokong pendapatan PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) tahun lalu. Hingga kuartal III 2017, emiten properti ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,83 triliun atau naik 36,2%. Laba bersihnya pun melonjak 98,76% jadi Rp 2,3 triliun.

Namun tahun ini, BSDE mesti lebih kuat menggenjot kinerja agar tidak menurun. Sebab, sektor properti masih cenderung lesu. Dus, analis memperkirakan, pertumbuhan kinerja BSDE tidak bakal signifikan bahkan menurun.

Adrian M Priyatna, Analis Megacapital Sekuritas, mengatakan, prapenjualan atau marketing sales menyumbang 83% pendapatan BSDE hingga kuartal ketiga tahun lalu. Pertumbuhan marketing sales ini lebih baik dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya sebesar 79%.

Prapenjualan BSDE, kata Adrian menjabarkan, berasal dari penjualan rumah sebesar 35%, penjualan lahan 33%, dan penjualan properti komersial 15%. Selama kuartal III 2017, pertumbuhan marketing sales mereka mencapai 44,9% menjadi Rp 4,84 triliun.

Kenaikan penjualan tersebut datang dari, misalnya, penjualan rumah tapak mencapai Rp 2 triliun. Sebagian besar merupakan kontribusi dari BSD City. Kemudian, penjualan lahan kepada PT BSD Diamond Development, anak usaha hasil kongsi dengan Mitsubishi, dengan nilai sebanyak Rp 1,4 triliun.

Lalu, penjualan strata title yang kebanyakan sumbangan dari The Elements Rasuna dan Casa De Parco. "Kenaikan pendapatan marketing sales menjadi pendorong utama kenaikan kinerja BSDE," kata Adrian dalam riset yang terbit 27 Desember 2017 lalu.

Sulit terulang

Untuk tahun ini, Direktur Utama sekaligus Kepala Riset Buana Capital Alfred Nainggolan memprediksikan, sektor properti belum akan pulih atawa masih melambat. Dus, BSDE relatif sulit untuk mengulang kinerja tahun lalu. Dia punya alasan: sepanjang 2017, kinerja perusahaan properti yang berdiri 1984 silam itu ditopang oleh penjualan lahan. Ini relatif sulit diprediksi ketimbang proyek properti yang bisa dilihat prosesnya.

"Tahun kemarin, mereka memang berhasil melakukan penjualan lahan ke Mitsubishi sehingga penjualannya melompat. Tapi tahun ini, saya tidak prediksi akan ada pembelian lahan secara berkelanjutan," kata Alfred kepada KONTAN, Senin (15/1).

Di sisi lain, Alfred juga memproyeksikan, pendapatan dari penjualan residensial dan properti BSDE sulit mencatatkan pertumbuhan yang signifikan untuk tahun ini.

Secara sektoral, Alfred mengatakan, tahun ini masih berat bagi sektor properti meski tren suku bunga masih rendah. "Masih belum ada gregetnya," ungkap Alfred.

Sementara BSDE menyasar kelas ekonomi menengah ke atas yang memang diproyeksikan melambat pertumbuhannya di 2018. Apalagi, Alfred  melihat, pasokan properti bagi kalangan masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas masih melimpah.

Tambah lagi, kondisi yang terjadi di lapangan pun menunjukkan penjualan rumah bekas masih melambat. Hal ini membuat penjualan rumah baru relatif melambat.

Permasalahan pada permintaan yang lesu membikin BSDE harus pintar-pintar melakukan efisiensi. BSDE diharapkan mampu menangani arus kas (cash flow) untuk rencana penambahan cadangan lahan (land bank).

Di tahun politik, menurut Alfred, investor properti akan menjadikannya sebagai momentum untuk memperpanjang masa wait and see. Investor cenderung tidak agresif masuk ke lini properti.

Alfred pun memproyeksikan, laba bersih BSDE di 2018 berpotensi turun 10%. Sementara Adrian memperkirakan, BSDE bisa mendekat laba bersih mencapai Rp 2,34 triliun atau tumbuh 1,12% dari proyeksi laba di 2017 sebesar Rp 2,32 triliun. Sedang pendapatan BSDE tahun ini bisa mencapai Rp 8,2 triliun.

Adrian menurunkan target harga saham BSDE di 2018 menjadi Rp 2.270 per saham, dengan rekomendasikan buy. Senada, Yualdo Tirtakencana, Analis RHB Sekuritas Indonesia, merekomendasikan buy dengan target harga Rp 2.650 per saham. Adapun Alfred merekomendasikan hold, dengan target harga Rp 1.785 per saham. Senin (15/1), harga saham BSDE di level Rp 1.700 per saham naik 0,89% dari posisi akhir pekan lalu.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal