google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Berita Saham JSMR | 11 April 2018 Langsung ke konten utama

Berita Saham JSMR | 11 April 2018

Berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPS), PT Jasa Marga Tbk (JSMR) memberikan apresiasi kepada pemegang saham dengan membagikan dividen sebesar Rp 440 miliar atau 20% dari total laba bersih 2017. “Nantinya para pemegang saham akan menerima dividen sebesar Rp 60,63 per unit saham. Dengan demikian dengan menggunakan asumsi harga penutupan perdagangan saham perusahaan di sesi I hari ini, maka dividen yield perusahaan adalah sebesar 1,30%,”kata Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani di Jakarta, Selasa (10/4).

Selain itu, rapat umum pemegang saham tahunan juga melakukan pergantian jajaran direksi dan komisaris,”Selain memutuskan penggunaan laba tahun ini dalam RUPS juga dilakukan penggantian direksi dari direktur pengambangan,"ujarnya.

Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017 kemarin, emiten perusahaan jalan tol ini membukukan laba bersih sebesar Rp2,2 triliun atau meningkat sebesar 16,46% dari 2016 sebesar Rp1,89 triliun. Perseroan berhasil membukukan total aset sebesar Rp79,19 triliun atau meningkat sebesar 48,02% dari 2016 sebesar Rp53,50 triliun.”Ini cermin dari meningkatnya aktivitas konstruksi perseroan, sejalan dengan strategi untuk mempercepat pembangunan jalan tol dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan nilai perseroan dalam jangka panjang," tutur Desi.

Terkait dengan pencapaian laba perseroan, Desi mengaku hal itu didukung pencapaian pendapatan usaha di luar konstruksi sebesar Rp8,92 triliun dengan kontribusi pendapatan tol sebesar Rp8,28 trilun dan pendapatan usaha lain sebesar Rp640,40 miliar.”Juga didukung oleh upaya pengendalian beban usaha yang tercermin dari pencapaian 'EBITDA Margin' sebesar 61,43% yang meningkat 2,24% dari 2016 sebesar 59,20%," ujar Desi.

Selain itu, pencapaian laba bersih juga ditopang oleh upaya perseroan dalam mengendalikan beban bunga di tengah akselerasi pembangunan jalan tol yang sedang gencar dilakukan oleh perseroan. Jasa Marga, lanjut Desi, juga melakukan terobosan dalam mencari inovasi sumber pendanaan perseroan dan pertama kali di Indonesia yakni Sekuritisasi Pendapatan Tol Jagorawi, Project Bond Ruas JORR W2 Utara serta Global Bond (Komodo Bond).”Komodo bond ini obligasi pertama berdenominasi rupiah yang dijual di pasar global oleh perusahaan Indonesia," ucapnya.

Hingga akhir 2017, perseroan telah mengoperasikan 680 km jalan tol atau 62,2% dari panjang jalan tol beroperasi di seluruh Indonesia.”Kami komit untuk menambah tol operasi menjadi 1.260 km pada akhir 2019, atau berarti tumbuh lebih dari dua kali lipat dari panjang jalan tol operasi pada saat ini," katanya.

Pada 2017 juga, kata Desi, pihaknya telah menambah hak konsesi dua ruas jalan tol baru sepanjang 236,90 km, yaitu Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan sepanjang 64 km dan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172,90 km.”Sehingga total konsesi kami adalah 1.497 km atau tumbuh 18,81 persen dibanding 2016,"tuturnya.

NERACA

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...