google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham Reliance Sekuritas Indonesia | 6 April 2018 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham Reliance Sekuritas Indonesia | 6 April 2018


Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik arah menguat, setelah kemarin bermain di teritori negatif dan berakhir di level 6.079.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, IHSG akan bergerak cenderung whipsaw pada MA200 dengan rentang pergerakan 6.070-6.176. "Indikasi rebound terjadi, jika IHSG mampu whipsaw MA200 di level 6.130," kata Lanjar, di Jakarta, Kamis (26/4).
Dia menjelaskan, IHSG breakout pada level support dan MA200 dengan pergerakan momentum bearish hingga menuju zona jenuh jual, terlihat dari indikator RSI dan stochastic.
Lanjar menyebutkan, pada perdagangan kemarin IHSG anjlok 2,4 persen ke level 6.079. Investor asing tercatat net sell harian mencapai Rp1,96 triliun, terutama pada saham "The Big 4" perbankan, yakni BMRI, BBRI, BBCA dan BBNI.
Dia mengatakan, kenaikan imbal hasil obligasi Amerika Serikat untuk tenor sepuluh tahun menjadi 3,02 persen memicu kekhawatiran investor pada aset berisiko di negara berkembang.
Pada perdagangan kemarin, indeks sektor keuangan menurun 4,07 persen dan memimpin pelamahan IHSG , seiring dengan adanya laporan kinerja emiten kuartal I-2018 di bawah ekspektasi.
Lebih lanjut Lanjar mengatakan, suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate diperkirakan mengalami kenaikan lebih cepat untuk mengimbangi laju inflasi dan penguatan dolar AS.
Dengan demikian, jelas Lanjar, adanya peluang pembalikan arah menguat pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
2. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)
3. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
4. PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES)
5. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
6. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). (Budi/ef)

Indopremier

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit