google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Laba Bersih PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Mei 2018 Langsung ke konten utama

Laba Bersih PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) Mei 2018


Pelemahan rupiah disebut sebagai penyebab penurunan laba bersih PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA).

"Perusahaan menanggung rugi selisih kurs hingga Rp 70 miliar," terang Corporate Secretary PT Kawasan Industri Jababeka Tbk, Muljadi Suganda, Kamis (31/5).

Selama kuartal-I 2018, KIJA tercatat mengalami penurunan laba bersih sekitar 75% atau berkurang Rp 15 miliar dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam laporan keuangan kuartal I-2018, laba bersih KIJA sebesar Rp 15,06 miliar. Jumlah itu berkurang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yakni Rp 54,67 miliar.

Sementara itu, Muljadi juga menjelaskan perseroan menargetkan pendapatan real estat dan properti sebesar Rp 2,25 triliun sepanjang tahun 2018. Target tersebut dua kali lipat lebih ketimbang realisasi pendapatan real estat tahun lalu yakni Rp 1,07 triliun.

"Tahun ini kami fokus pada proyek existing yakni Kota Jabebeka Cikarang (Jawa Barat), Tanjung Lesung (Banten) dan Kawasan Industri Kendal (Jawa Tengah). Perincian target pendapatan yaitu Rp 1,5 triliun Cikarang, Rp 500 miliar Kawasan Industri Kendal dan Rp 250 miliar Tanjung Lesung," tambahnya.

Jababeka juga memiliki kontribusi dari lini bisnis selain properti, yakni pembangkit listrik. Pendapatan pembangkit listrik KIJA pada kuartal-I 2018 tercatat sebesar Rp 152,51 miliar atau di bawah pendapatan real estat Rp 207,71 miliar. Pencapaian pendapatan pembangkit listrik menyusut 60,49% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Sehingga, total pendapatan Jababeka triwulan I tahun ini turun 30,79% menjadi Rp 493,27 miliar.

http://investasi.kontan.co.id/news/pelemahan-rupiah-membuat-laba-jababeka-menurun

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...