google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) Capai 60% Target Ekspor Tahun 2018 Langsung ke konten utama

PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) Capai 60% Target Ekspor Tahun 2018

PT Sri Rejeki Isman Tbk. menargetkan porsi ekspor pada tahun ini mencapai 60% dari total penjualan.


Pada tahun lalu, porsi ekspor perseroan terhadap total pendapatan sekitar 54%. Untuk merealisasikan target 60%, emiten bersandi saham SRIL itu akan memfokuskan ekspor ke kawasan Asia, di antaranya Malaysia, Korea Selatan, China, Jepang, dan kawasan di Timur Tengah.

"Kami fokus ke Asia karena kawasan ini lebih stabil dibandingkan dengan kawasan lain. Jadi porsi kami tahun ini ke Asia ditargetkan juga meningkat," kata Welly Salam, Corporate Secretary PT Sri Rejeki Isman Tbk. di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (27/8/2018).

Dia menjelaskan, awalnya perseroan memaksimalkan ekspor ke dua kawasan, yakni Amerika Serikat dan Eropa. Namun, saat terjadi krisis pada 2008, kedua kawasan itu terkena dampak. Alhasil konsumen meminta potongan harga kepada perseroan. Pemberian potongan harga ini berdampak pada kinerja keuangan SRIL.

Setelah kejadian itu, perlahan perseroan melakukan pengaturan ulang distribusi produknya di luar negeri. Asia dipilih karena dinilai lebih stabil dan tahan terhadap guncangan global. Saat ini, porsi ekspor SRIL ke Eropa dan AS masing-masing sebesar 12% hingga 15%.

Adapun, mayoritas produk yang diekspor ke kawasan Asia adalah benang. Welly menambahkan, Jepang, Korea Selatan, dan China merupakan tujuan ekspor utama produk benang. Untuk ekspor kain mentah ditujukan untuk Timur Tengah.

"Timur tengah mengolah sendiri sehingga mereka hanya impor kain mentah. Sedangkan kain jadi kebanyakan di kawasan Eropa dan AS," imbuhnya.

Sementara itu, SRIL mencatatkan laba bersih senilai US$56,3 juta pada paruh pertama tahun ini. Angka tersebut naik sebesar 67,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Penjualan perseroan juga mencatatkan kenaikan yang cukup signifikan. Selama semester pertama tahun ini, total penjualan kotor SRIL mencapai US$544 juta, naik sebesar 35,6% dibandingkan semester pertama tahun lalu.

"Melihat capaian itu kami optimistis target kenaikan penjualan di kisaran 35%-40% dan laba bersih sebesar 20%-25% bisa tercapai pada tahun ini."

Untuk merealisasikan target tersebut, sejumlah strategi telah disiapkan. SRIL akan melakukan normalisasi kapasitas produksi yang baru, serta melakukan efisiensi produksi dan operasional untuk merealisasikan target itu.

Selain itu, SRIL juga akan melakukan inovasi pengembangan produki yang bernilai tambah tinggi, dan pengembangan serta peningkatan sumber daya manusia, dan memperkuat struktur modal dan likuiditas, dan juga akan meningkatkan pangsa pasar dan skala ekonomi melalui peluang dalam akuisisi.

http://market.bisnis.com/read/20180828/192/832181/sri-rejeki-isman-sril-bidik-porsi-ekspor-tembus-60-

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...