google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Buy Back Saham BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk) Langsung ke konten utama

Buy Back Saham BSDE (PT Bumi Serpong Damai Tbk)


PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) menyiapkan sejumlah upaya untuk memperbaiki kinerja bisnis dan harga sahamnya antara lain melalui buy back saham dan investasi properti untuk memompa kembali kinerja di tengah pasar properti yang masih lesu.

Mengutip Riset OSO Sekuritas, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) akan melakukan pembelian kembali sahamnya (buyback) maksimal 10% dari modal disetor dan ditempatkan atau maksimal 1,92 miliar saham. Rencananya buyback akan dilaksanakan dalam waktu paling lama 18 bulan. Nantinya BSDE akan mengeluarkan biaya hingga sebesar Rp 3,30 triliun selama periode buyback.

Selain itu, BSDE telah mengakuisisi 13 lantai di Bakrie Tower sebagai bagian dari investasi properti. Adapun net leasable area (NLA) dari 13 lantai tersebut mencapai 17.000 m2 dan Sinarmas MSIG Tower yang berlokasi di Jalan Jendral Sudirman, Jakarta. Adapun NLA yang diakuisisi mencapai 68.525 m2 pada tahun 2017.

Penurunan laba bersih BSDE tahun 2018F diperkirakan akan terjadi seiring dengan melesunya penjualan emiten sektor properti. Naiknya tingkat suku bunga serta adanya fluktuasi nilai tukar rupiah masih menjadi salah satu tantangan yang harus dihadapi perseroan.

Adapun pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) juga diperkirakan masih belum berdampak positif terhadap kinerja perseroan pada tahun ini.

"Kami memberikan rekomendasi BUY terhadap saham BSDE dengan target price 1.820 dan potensi kenaikan sebesar 42%. Kami menggunakan metode DCF (Discounted cash flow) dengan WACC sebesar 13.5% serta terminal growth 2%. Adapun target harga ini merefleksikan PE sebesar 9,5x dan PBV sebesar 1,04x," demikian tulis riset OSO Sekuritas yang diterima Bisnis.com, Rabu (5/9/2018).
http://market.bisnis.com/read/20180905/192/835290/begini-prospek-bsde-dengan-aksi-buy-back-sahamnya

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...