google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) Akan Diversifikasi Produk Langsung ke konten utama

PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) Akan Diversifikasi Produk

PT Waskita Beton Precast Tbk.


PT Waskita Beton Precast Tbk. akan menggelontrokan investasi untuk melakukan diversifikasi produk dan ekspansi pasokan sebagai bagian dari strategi perseroan dalam membidik lebih banyak proyek dari eksternal induk usaha.

Sekretaris Perusahaan Waskita Beton Precast Ratna Ningrum mengatakan tengah fokus melakukan diversifikasi produk dan ekspansi pasokan. Menurutnya, perseroan akan memperkuat rantai pasok dengan cara akuisisi quarry, transporter, serta pembangunan pabrik besi dan baja yang kini tengah dalam tahap feasibility study.

“Saat ini kami belum melakukan investasi secara langsung [ke dalam proyek] tetapi kami fokus melakukan diversifikasi produk dan ekspansi pasokan untuk memperbesar pasar eksternal,” ujarnya kepada Bisnis.com, akhir pekan lalu.

Ratna menjelaskan bahwa diversifikasi produk akan di lakukan ke lini bisnis jalan dan jembatan, kereta api, residensial, serta energi. Untuk kebutuhan tersebut, emiten berkode saham WSBP itu akan menggunakan dana yang berasal dari alokasi belanja modal 2018.

“Dananya akan berasal dari sebagian belanja modal 2018 sebesar Rp1,1 triliun,” imbuhnya.

Dia mengungkapkan akan membidik lebih banyak pangsa pasar business to business di proyek infrastruktur, properti, dan energi. Selain itu, anak usaha PT Waskita Karya (Persero) Tbk. tersebut juga mengincar konsumen ritel, khususnya segmen readymix.

Seperti diketahui, WSBP membidik komposisi perolehan proyek baru 60% dari induk usaha pada 2018. Sisanya, perseroan beton pelat merah itu mengincar proyek eksternal.

Beberapa waktu lalu, Manajemen WSBP menurunkan prognosa nilai kontrak baru perseroan dari Rp11,52 triliun menjadi Rp8,3 triliun sampai dengan akhir 2018. Keputusuan tersebut menyusul kebijakan induk usaha yang menunda sejumlah proyek investasi khususnya jalan tol.
http://market.bisnis.com/read/20180902/192/834158/waskita-beton-precast-wsbp-perluas-pasar-eksternal

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit