google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham APOL | PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Targetkan Restrukturisasi Selesai Tahun Ini Langsung ke konten utama

Saham APOL | PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. Targetkan Restrukturisasi Selesai Tahun Ini


Emiten pelayaran PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk. menargetkan dapat merampungkan skema restrukturisasi selambat-lambatnya akhir tahun ini. Perseroan masih harus melangsungkan diskusi dengan sejumlah kreditur.

Chief Financial Officer (CFO) Arpeni Pratama Ocean Line Ferdy Suwandi menyampaikan perseroan sedang mematangkan rencana restrukturisasi dengan beberapa pihak kreditur. Belum lama ini perseroan bahkan melepas sebuah kapal untuk membantu proses restrukturisasi.

“Soal progress restrukturisasi itu kami harapkan ada kesepakatan dengan kreditur pada tahun ini, Kami masih berdiskusi dengan semua kreditur, termasuk dengan pihak perbankan,” ungkap Ferdy saat dikonfirmasi Bisnis akhir pekan lalu.

Perseroan mengejar perampungan proses restrukturisasi guna membuat perusahaan lebih leluasa melakukan ekspansi. Dengan jumlah utang yang cukup besar, manajemen mengerem investasi pada tahun ini.

Sebagaimana diketahui, emiten dengan sandi APOL tersebut berencana menyelesaikan proses restrukturisasi utang perseroan senilai ekuivalen US$400 juta. Perseroan ingin segera membereskan utang tersebut karena bunganya yang tidak kompetitif dapat mengganggu kinerja APOL.

Menurut Ferdy, perseroan tidak dapat melakukan investasi dengan leluasa karena utang tersebut dapat mengganggu laba bersih perseroan. Tahun ini, APOL tidak melakukan belanja aset baru, melepas kapal, dan mengandalkan kapal sewa untuk memperoleh pendapatan.

"Kami sudah melakukan restrukturisasi sejak 2015 dan mudah-mudahan selesai tahun ini. Bunga restrukturisasi cukup besar sehingga kami mengalami kerugian kurs besar. Kalau forex loss turun, bottomline kami [pada 2017] sebenarnya positif," ungkap Ferdy saat RUPS Juli 2018.

Adapun, pada awal Oktober 2018 perseroan juga baru saha melepas kapal motor tunda (tugboat) KM. Lotus-668 milik entitas anak perseroan kepada pihak ketiga. Pelepasan kapal tunda milik anak usaha tersebut karena aset itu sudah tidak produktif lagi bagi aktivitas bisnis perseroan.

“Kapal-kapal yang kami jual adalah kapal yang umumnya tidak beroperasi atau yang beroperasi namun utilisasinya yang rendah tetap menyebabkan kerugian. Kapal-kapal kami sebagian besar dibiayai bank dan hasil penjualannya digunakan untuk penyelesaian utang bank,” ungkap Ferdy.

Pada semester I/2018, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp300,12 miliar, meningkat 18,53% dibandingkan pendapatan perseroan pada periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang sebesar Rp253,18 miliar.

Pda periode tersebut, beban keuangan perseroan meningkat cukup signifikan yaitu 91,86% ke level Rp194,76 miliar. Alhasil, rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp174,55 miliar, membengkak 193,04% dari semester I/2017.

Pada tahun ini, perseroan menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 7% yang diperoleh dari optimalisasi lini bisnis berbasis nonaset seperti jasa manajemen kapal (ship management), bongkar muat (stevedoring), dan manajemen pemeliharaan (jetty management).


http://market.bisnis.com/read/20181015/192/849204/arpeni-pratama-apol-rampungkan-skema-restrukturisasi-akhir-2018

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...