google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Delapan saham turun, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (21 Januari 2019) Langsung ke konten utama

Delapan saham turun, ini 10 saham LQ45 dengan PER terkecil (21 Januari 2019)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Senin (21/1) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat tipis. Ketika bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik 2,68 poin (0,04%) dari penutupan sebelumnya sebelum hinggap di angka indeks 6.450,83.

LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, malah turun. Berkurang 1,63 poin (-0,16%), LQ45 berakhir di 1.029,06

Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), Indika Energy Tbk (INDY), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,93 kali, 4,97 kali, dan 5,52 kali.

Posisi selanjutnya diisi oleh INKP, ITMG, ADRO, UNTR, WSBP, MNCN, dan LPPF.

Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, delapan saham harganya turun dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, INDY, WSKT, Adaro Energi Tbk  (ADRO), United Tractor Tbk (UNTR), Waskita Beton Precast Tbk (WSBP), Indah Kiat Tbk (INKP) dan Elnusa Tbk (ELSA)

Adapun dua saham yang naik harga adalah Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan Matahari Department Store Tbk (LPPF).

Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.

Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.

No.KodeHarga (18/1)Harga (21/1)PBV (kali)PER (kali)
1SRIL3423400,934,93
2INDY2.1802.1300,624,97
3WSKT2.0702.0201,025,52
4INKP12.30011.9501,196,36
5ITMG23.10023.3501,766,65
6ADRO1.4851.4700,737,54
7UNTR26.92526.8501,848,28
8WSBP3943921,398,71
9MNCN8608251,128,97
10LPPF6.0006.2757,369,19

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit