google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ASII, WSKT dan WTON | 4 Maret 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ASII, WSKT dan WTON | 4 Maret 2019

Laporan Keuangan 2018

ASII mencatatkan pendapatan sebesar Rp64,3 triliun di 4Q18, +3,2% QoQ, +15,2% YoY, sehingga pendapatan di 2018 diatas estimasi, tercatat sebesar Rp239 triliun, +16,1% YoY, sementara laba tercatat mengalami penurunan di 4Q18, tercatatat sebesar Rp4,6 triliun, -31,2% QoQ, +-1,9% YoY, sehingga laba tercatat sebesar Rp21,7 triliun di 2018, +14,9% YoY, in-line dengan estimasi (PANS: 110,5%; Cons: 98%). Performa laba yang kurang positif di 2018, ditunjukan oleh segmen otomotif (Rp8,5 triliun, -4% YoY), Agribisnis (Rp1,1 triliun, -27% YoY) serta properti (Rp160 miliar, -28% YoY), namun pelemahan segmen tadi ditolong oleh performa yang kuat dari divisi alat berat, pertambangan (Rp6,6 triliun, +48% YoY) serta keuangan (Rp4,8 triliun, +28% YoY). Patut diketahui bahwa penurunan yang signifikan di divisi otomotif disebabkan oleh mendatarnya volume penjualan astra sebesar 582k unit, dengan pangsa pasar yang turun ke 51% (2017: 54%) sementara performa yang positif dari segmen alat berat disebabkan oleh kenaikan harga batu bara di 2018. Kami masih merekomendasikan BUY untuk ASII dengan TP: Rp9.800, didorong oleh membaiknya divisi otomotif kedepannya didorong oleh produk baru seperti New Avanza dan Xenia, selain itu dari UNTR diharapkan masih akan berkontribusi positif didorong oleh portofolio klien yang memiliki batu-bara kalori tinggi yang tidak terlalu berdampak dari penurunan harga batu-bara kalori rendah serta peningkatan kontribusi dari bisnis emas Martabe, saat ini ASII diperdagangkan di PE 11,9x di 2019, 23,2% diskon dibandingkan rata-rata IHSG.

WSKT membukukan pendapatan sebesar Rp12,6 triliun di 4Q18, -5,7% QoQ, -24,6% YoY, sehingga pendapatan di 2018 tercatat dibawah estimasi, sebesar Rp48,8 triliun, +7,9% YoY, penurunan pendapatan secara kuartalan didorong oleh lemahnya pencapaian kontrak baru yang hanya sebesar Rp27,1 triliun di 2018 (2017: Rp55,8 triliun) atau hanya setara 49,2% dari target kontrak yang sebesar Rp55 triliun, sementara laba tercatat mengalami penurunan di 4Q18, sebesar Rp236 miliar, -67,9% QoQ, -82% YoY, sehingga 2018 tumbuh mendatar, sebesar Rp3,9 triliun di 2018, +2,1% YoY, dibawah estimasi (PANS: 90,8%; Cons: 91%). Performa laba yang negatif ini didorong oleh penurunan gross margin yang signifikan, tercatat beban tidak langsung naik signifikan ke Rp13,5 triliun di 2018, +80% YoY. Kami masih merekomendasikan BUY dengan TP: Rp2.200, namun akan melihat kembali estimasi pendapatan dan laba kami di 2019. Rekomendasi kami didorong oleh: (1) perbaikan kualitas neraca yang didorong oleh rencana divestasi yang akan terjadi di 2H19 (2) estimasi pertumbuhan kontrak baru yang naik hampir 2x lipat sebesar Rp55 triliun di 2019 serta (3) penerimaan arus kas dari proyek turnkey sebesar Rp25 triliun dan pembayaran LMAN Rp3 triliun yang akan meningkatkan arus kas operasi kedepannya. Saat ini WSKT diperdagangkan di PE 6x di 2019, 11,5% diskon dibandingkan konstruksi BUMN.

WTON mencatatkan pendapatan sebesar Rp2,8 triliun di 4Q18, +87,1% QoQ, +45,9% YoY, sehingga pendapatan di 2018 tercatat diatas estimasi, sebesar Rp6,9 triliun, +29,2% YoY, peningkatan pendapatan disebabkan oleh perubahan pengakuan pendapatan, khususnya beberapa proyek konstruksi dimana WTON sebagai kontraktor utama seperti: Tol Pettarani di Makasar, sehingga pendapatan tercatat tumbuh seginifikan di 4Q18. Laba tercatat positif di 4Q18, sebesar Rp207 miliar, +73,2% QoQ, +77,1% YoY, sehingga laba 2018 tumbuh signifikan, sebesar Rp486 miliar di 2018, +44,3% YoY, ini juga diikuti oleh peningkatan marjin laba bersih ke 7,3% di 4Q18 (3Q18: 6,8%), pencapaian laba ini jauh diatas estimasi (PANS: 122,2%; Cons: 118,9%). Sebelumnya kami masih menargetkan BUY dengan target harga ke Rp480, namun akan melihat ulang kembali target harga kami didorong hasil yang positif ini. Selain itu kami melihat outlook masih positif di 2019, didorong oleh: (1) diversifikasi customer dimana WIKA hanya berkontribusi 36,1% (2) rilis laporan keuangan yang positif dengan pencapaian kontrak baru yang juga diatas target, sebesar Rp7,7 triliun, 102% dari target kontrak baru serta (3) order book yang kuat setara dengan 2x dari estimasi pendapatan di 2019. Saat ini WTON diperdagangkan di PE 7,3x di 2019, 17% diskon dibandingan WSBP.

Best Regards,
Panin Sekuritas


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...