google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ITMG | 4 Maret 2019 Langsung ke konten utama

Analisa Saham ITMG | 4 Maret 2019

ITMG: Margin pressure due to DMO regulation

ITMG mencatatkan pendapatan di 4Q18 sebesar USD592 juta (-2,3% QoQ;+42,7% YoY) dan laba bersih USD63 juta (-35,2% QoQ; -6,5% YoY) sehingga membawa total pendapatan di 2018 sebesar USD2.008 juta (+18,8% YoY), inline (PANS: 106,3%; Cons: 105,3%) dan laba bersih USD262 juta (+3,7% YoY), dibawah estimasi kami, namun diatas estimasi pasar (PANS: 84,5%; Cons: 111,4%). Pendapatan dan laba bersih di 4Q18 tercatat melemah disebabkan oleh kebijakan pembatasan impor China yang menekan harga batubara serta penggunaan transfer kuota yang menekan marjin. Secara keseluruhan pendapatan di 2018 tetap tumbuh didorong oleh  kenaikan harga batubara dengan ASP USD81 per ton (+11,4% YoY) sedangkan total volume produksi dan penjualan tercatat flat, sebesar 22,1 juta ton (+1,4% YoY) dan 23,5 juta ton (+1,7% YoY) secara berurutan. Rata-rata total biaya tercatat meningkat menjadi USD64,7 per ton (+16,2%) disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar ke USD0,69 per liter (+30,2% YoY) dan tambahan beban DMO sebesar USD23,4 juta. Kami masih merekomendasikan HOLD namun menurunkan TP ke Rp23.000 (implied PE 7,8x), dari sebelumnya Rp25.000, disebabkan oleh: 1) Outlook harga batubara yang tidak sebaik 2018 2) Penggunaan transfer kuota dalam memenuhi kebijakan DMO yang menekan marjin. Saat ini ITMG diperdagangkan di PE sebesar 6,5x di 2019, 17,2% diskon terhadap peers.

Pendapatan flat namun laba tercatat turun. ITMG mencatatkan pendapatan di 4Q18 sebesar USD592 juta (-2,3% QoQ;+42,7% YoY) dan laba bersih USD63 juta (-35,2% QoQ; -6,5% YoY) sehingga membawa total pendapatan di 2018 sebesar USD2.008 juta (+18,8% YoY) dan laba bersih USD262 juta (+3,7% YoY). Pendapatan dan laba bersih  di 4Q18 tercatat melemah disebabkan oleh kebijakan pembatasan impor China yang menekan harga batubara dan penggunaan transfer kuota yang menekan marjin, meski demikian pendapatan di 2018 tetap meningkat didorong oleh kenaikan harga batubara dengan ASP USD81 per ton (+11,4% YoY). Rata-rata total biaya tercatat meningkat ke USD64,7 per ton (+16,2%) yang disebabkan oleh kenaikan harga bahan bakar menjadi USD0,69 per liter (+30,2% YoY) dan tambahan beban dari DMO sebesar USD23,4 juta, kedua hal ini menekan marjin laba bersih di 2018 menjadi 13,0% (marjin laba bersih 2017: 15,0%).

Kinerja operasional flat. Baik produksi maupun volume penjualan mencatatkan kinerja yang flat masing-masing sebesar 22,1 juta ton (+1,4% YoY) dan 23,5 juta ton (+1,7% YoY). Mayoritas volume penjualan berasal dari batubara kalori tinggi dengan nilai kalori 5.600-6.200 kcal sebesar 53,2% dan 6.100-6.300 kcal sebesar 29,4%. Selain batubara berkalori tinggi, 4,7% dari total volume penjualan dikontribusikan oleh batubara kalori menengah (5.400-5.600 kcal), 4,3% batubara berkalori rendah (4.300-4.400 kcal), dan lainnya 8,5%. Dalam memenuhi kebijakan DMO, ITMG hanya menjual ke domestik sebanyak 2,9 juta ton (12,6% dari total produksi) oleh karenanya, ITMG menggunakan transfer kuota untuk memenuhi kebijakan DMO yang memberikan tambahan beban sebesar USD23,4 juta.

Perluasan pangsa pasar dan peningkatan cadangan batubara. Di tahun 2018, ITMG berhasil membuka pasar baru ke vietnam dengan mengirimkan 0,8 juta ton batubara (3,4% dari volume penjualan) selain itu ITMG juga mengakuisisi PT Nusa Persada Resources (NPR) yang memiliki total cadangan batubara sebesar 77,4 juta ton dengan nilai kalori sebesar 5.500 – 6.000 kal sehingga membawa total cadangan batubara menjadi 313,5 juta ton.

Memangkas pertumbuhan laba dan pendapatan di 2019-20. Disebabkan oleh perubahan asumsi: (1) pemangkasan harga batu-bara acuan (2) tekanan marjin dari transfer kuota serta (3) meningkatnya stripping ratio, dengan pemangkasan pendapatan dan laba sebesar 1-12% di 2019-20. Selain itu, dengan asumsi ini kami memperkirakan pertumbuhan laba akan negatif di 2019, sebelum membaik di 2020 didorong oleh penurunan stripping ratio.

Kami merekomendasikan HOLD menurunkan TP ke Rp23.000 (implied PE 7,8x) dari sebelumnya Rp25.000, disebabkan oleh 1) Outlook harga batubara yang tidak sebaik 2018, disebabkan kebijakan China yang diperkirakan masih akan menerapkan pembatasan impor. 2) Penggunaan transfer kuota dalam memenuhi kebijakan DMO yang menekan marjin, dimana di 2019 kami melihat ITMG masih akan menggunakan skema transfer kuota untuk memenuhi DMO, karena target produksi batubara kalori rendah-menengah masih belum mencapai 25% dari total produksi serta 3) Kriteria batubara ITMG merupakan batubara kalori tinggi, Walaupun China melakukan pembatasan impor, penurunan harga lebih berdampak terhadap batubara kalori rendah-menengah, karena 92% impor China merupakan batubara kalori menengah rendah. Saat ini ITMG diperdagangkan di PER sebesar 6,5x di 2019, 17,2% diskon terhadap peers.

Best Regards,
Panin Sekuritas


Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...