google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham INTP | Februari 2019, Volume Penjualan Indocement (INTP) Tumbuh Tipis Langsung ke konten utama

Saham INTP | Februari 2019, Volume Penjualan Indocement (INTP) Tumbuh Tipis

Bisnis.com, JAKARTA — Volume penjualan semen pada Februari 2019 PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) tumbuh tipis dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Direktur dan Sekretaris Perusahaan Indocement Tunggal Prakarsa Antonius Marcos mengungkapkan bahwa pada Februari 2019, volume penjualan semen mencapai 1,3 juta ton, nilai tersebut meningkat 1% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, volume penjualan semen paling banyak dikontribusikan melalui penjualan di daerah Banten, Jawa Barat, dan Indonesia bagian timur yang mendukung penjualan pada Februari 2019.

Pertumbuhan yang tipis pada Februari, kata Antonius, disebabkan oleh faktor cuaca dengan curah hujan yang tinggi di Pulau Jawa. Menurutnya, Februari menjadi puncak curah hujan yang tinggi.

“Curah hujan yang tinggi cukup memengaruhi pengiriman semen kami [INTP] di area Pulau Jawa,” ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (15/3/2019).

Untuk menyiasati kondisi tersebut, perseroan mengambil beberapa langkah agar proses pendistribusian semen tetap berlanjut.

Perseroaan mengoptimalisasi proses pendistribusian semen dengan moda kereta api, serta optimalisasi penjualan melalui terminal-terminal semen yang tersebar di berbagai tempat.

Adapun, volume penjualan semen dalam pangsa pasar ekspor, Antonius menjelaskan bahwa perseroan tidak melakukan banyak penjualan pada Februari 2019.

“Ekspor kami tidak banyak di Februari, karena kami masih fokus di pangsa domestik, walaupun potensi pasar ekspor tetap kami jajaki,” pungkasnya.

Dalam laporan sebelumnya, INTP mengantongi volume penjualan semen dan klinker 1,6 juta ton pada Januari 2019.

Antonius mengungkapkan volume penjualan semen dan klinker mencapai 1,6 juta ton pada Januari 2019. Realisasi tersebut hampir sama dengan pencapaian pada periode yang sama tahun lalu.

“Curah hujan yang cukup tinggi dan banjir di beberapa titik di Jawa cukup mempengaruhi pengiriman Januari 2019,” ujarnya.

Di sisi lain, Antonius mengatakan volume penjualan klinker perseroan tumbuh signifikan sebesar 75% pada Januari 2019. Total volume penjualan klinker emiten berkode saham INTP itu naik dari 79.000 ton menjadi 140.000 ton.

Pertumbuhan penjualan klinker, sambungnya, didorong oleh permintaan klinker dari para produsen semen domestik. Menurutnya, INTP berkomitmen memastikan kebutuhan klinker dalam negeri dapat dipenuhi tanpa melalui impor.


Sumber : BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit