google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo MAIN | Capex Malindo Melonjak Demi Geber Kapasitas Langsung ke konten utama

MAIN | Capex Malindo Melonjak Demi Geber Kapasitas

(Baca juga: Pengertian Saham)

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 530 miliar pada tahun ini. Nilai tersebut naik 66% daripada belanja modal tahun lalu sebesar Rp 320 miliar.

Tahun lalu, manajemen Malindo menggunakan belanja modal untuk membangun pabrik pakan, slaughtering house atau rumah penyembelihan hewan, serta investasi di bidang pembiakan atawa breeder dan broiler.

Direktur Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk Rudy Hartono menjelaskan, mereka juga akan menggunakan belanja modal pada tahun ini untuk membangun pabrik pakan, breeder farm, dan broiler farm. "Sumber dana masih dari internal dan pinjaman bank dalam negeri," ungkap dia saat paparan publik, Kamis (20/6).

Bila dirinci lebih jauh, untuk investasi pabrik pakan sebesar Rp 350 miliar. Lokasi pabrik berada di Lampung dengan total kapasitas mencapai 20.000 metrik ton per bulan. Dengan beroperasinya pabrik baru, Malindo mendapatkan tambahan kapasitas 20% dari kapasitas terpasang saat ini.

Menurut Rudi, pembangunan pabrik itu memakan waktu setahun. Untuk itu kucuran belanja modal dipisah menjadi dua tahap. Tahun ini Rp 250 miliar dan Rp 100 miliar dibelanjakan tahun depan.

MAIN bakal menyerap alokasi dana belanja modal sekitar Rp 190 miliar dan Rp 90 miliar untuk membangun masing-masing farm breeder dan farm broiler di Pulau Jawa. Manajemen enggan menyebutkan kapasitasnya. Yang jelas, kapasitas farm breeder akan bertambah sekitar 15% dari beberapa lokasi.

Target 15%

Mengenai rencana bisnis tahun ini, Rudy menjelaskan, pihaknya menargetkan pendapatan tumbuh 15% ketimbang tahun lalu. Untuk laba bersih, MAIN masih melihat kondisi pasar unggas.

"Kinerja pada kuartal I-2019 cukup baik dibandingkan kompetitor yang mengalami penurunan. Kami optimistis di 2019 kinerja akan baik dan tak ada revisi target," jelas dia. Merujuk laporan keuangan hingga kuartal I-2019, MAIN mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,94 triliun atau naik 32% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Malindo berupaya memperluas pangsa pasar, yang tidak hanya domestik tapi merambah luar negeri. Salah satu negara yang dijajaki adalah Myanmar. Adapun produk yang akan dipasarkan ke negara itu adalah makanan olahan atau ayam hidup. Kelak, MAIN akan bekerjasama dengan distributor untuk menjual produk itu. "Ekspor bisa dilaksanakan tahun depan," ungkap Rudy.

Namun dia mengakui bahwa saat ini perusahaan asal Indonesia masih kalah bersaing dengan negara lain seperti Brasil. Penyebabnya, biaya produksi di dalam negeri jauh lebih mahal. "Kami dan pemerintah tentu mau bersama-sama bisa ekspor keluar negeri," harap dia.

Malindo menggenjot efisiensi produksi. Penghematan juga berlaku di lini produksi dan operasional.

Bagi dividen

MAIN akan menebar dividen dengan total Rp 85 miliar untuk tahun buku 2018. Dalam laporan keuangan tahun 2018, MAIN membukukan peningkatan laba bersih 561,9% atau menjadi Rp 284,247 miliar. Sementara pada 2017 perusahaan ini hanya mampu mencatatkan laba Rp 42,94 miliar.

Direktur Keuangan PT Malindo Feedmill Tbk, Rudy Hartono, mengatakan pihaknya akan membagikan dividen sebesar Rp 85 miliar atau senilai Rp 38 per saham. Sebelumnya, MAIN telah membagikan dividen interim pada 9 November 2018 senilai Rp 16 per saham. "Jadi, sisanya akan ada pembagian dividen tunai sebesar Rp 22 per atau sekitar Rp 49,2 miliar," kata dia.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...