google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham ADRO: The Best in Its Field Langsung ke konten utama

Analisa Saham ADRO: The Best in Its Field


ADRO merupakan perusahaan batubara yang terintegrasi secara vertikal dari pit hingga menuju pembangkit listrik dengan 3 bisnis utama sebagai pendorong pendapatan perusahaan, yaitu: penjualan batubara, kontraktor tambang, dan non mining service. Penjualan batubara menjadi penyumbang terbesar untuk penjualan perusahaan yaitu sebesar 94% di 2018. Laba bersih pada 1H19 tercatat sebesar USD297 juta di 1H19 (+52,3% YoY) seiring dengan kenaikan bagian atas keuntungan neto ventura bersama menjadi USD60 juta (+400%) dengan kestrel dan TPI mengalami peningkatan sebesar 8% dan 325% secara berurutan. Kami memperkirakan kinerja ADRO akan lebih baik dibanding peers didorong oleh: 1) Diversifikasi dari bisnis batubara lewat kestrel dan juga pembangkit listrik yang akan mulai beroperasi di 2019-2020 serta 2) Cash cost yang paling rendah diantara peers, ini didorong oleh tambang yang terintegrasi secara vertikal. Berdasarkan Rata-rata PE 5 tahun terakhir (implied PE 7,2x di 2020) dan 10% implied PE premium to peers (implied  PE 8,6x di 2020) kami menginisiasi BUY dengan target harga di Rp 1.630 (implied PE 7,9x di 2020).

*Transfer coverage from  Iqbal Nurrahman  to Juan Oktavianus

Perusahaan tambang yang terintegrasi secara vertikal. ADRO merupakan perusahaan batubara yang terintegrasi secara vertikal dari pit hingga menuju pembangkit listrik dengan 3 bisnis utama sebagai pendorong pendapatan perusahaan, yaitu: penjualan batubara, kontraktor tambang, dan non mining service. Penjualan batubara menjadi penyumbang terbesar untuk penjualan perusahaan yaitu sebesar 94% di 2018.

Performa perusahaan diatas estimasi. ADRO mencatatkan pendapatan 2Q19 sebesar USD929 juta (+9,8% QoQ; +9,8% YoY), sehingga membawa pendapatan di 1H19 tercatat sebesar USD1,8 miliar (+10,2% YoY), sedikit diatas estimasi (PANS: 50,0%; Cons: 53,7%, rata-rata 4 tahun: 47,7%). Kenaikan  pada pendapatan di 1H19 ini dikarenakan kenaikan dari volume penjualan yang mengkompensasi penurunan rerata harga jual, dimana volume penjualan tercatat menjadi 28,8 juta ton batubara (+21% YoY) dengan rerata harga turun menjadi USD56,8 (-9% YoY). Sementara itu, laba bersih pada 2Q19 tercatat sebesar USD178 juta (+49,6% QoQ;+47,1% YoY), membawa laba bersih pada 1H19 sebesar USD297 juta di 1H19 (+52,3% YoY) seiring dengan kenaikan bagian atas keuntungan neto ventura bersama menjadi USD60 juta (+400%) dengan kestrel dan TPI mengalami peningkatan sebesar 8% dan 325% secara berurutan. Laba bersih ini diatas estimasi (PANS: 66,4%; Cons: 71,4%, rata-rata 4 tahun: 51,9%).

Beroperasinya pembangkit listrik di sebagai pendorong performa perusahaan. Volume produksi ADRO berpotensi mengalami peningkatan dengan mulai beroperasinya dua pembangkit listrik yaitu Tanjung Power Indonesia (TPI) dan Bhimasena Power Indonesia (BPI). TPI direncanakan akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2019 dengan ekspektasi perusahaan dapat menyerap 1 juta ton batubara per tahun. Sedangkan untuk pembangkit listrik BPI direncanakan akan mulai beroperasi pada tahun 2020 dengan ekspektasi perusahaan dapat menyerap 7 juta ton batubara pertahun. Pembangkit listrik ini sudah menandatangani kontrak untuk menyuplai PLN untuk 25 tahun kedepan.

Industri diekspektasikan akan tetap tertekan. Sampai dengan 8M19, harga batubara global tercatat menurun di level USD83,1/Mt (7M19: USD85,6/ Mt; -23,1% YoY). Hal ini disebabkan oleh melambatnya pertumbuhan ekonomi dan tingginya persediaan batubara pada negara-negara mayoritas pengimpor batubara. Faktor-faktor ini mengakibatkan penurunan aktivitas pembelian dan permintaan akan batubara. Walaupun kita melihat terdapat peningkatan impor batubara di China pada bulan juli 2019 menjadi 25,14 juta ton (+17,5% YoY), namun persediaan dan juga produksi batubara China juga terus meningkat sehingga kami meng-ekspektasikan akan terjadi pengetatan impor batubara di 2H19 sehingga permintaan kedepan akan cenderung melemah. Berdasarkan hal ini kami memproyeksikan harga batubara global pada 2019 dan 2020 akan berada di level USD 85/Mt dan USD 75/Mt secara berurutan.

Inisiasi BUY dengan target harga Rp 1.630. Kami memperkirakan kinerja ADRO akan lebih baik dibanding peers didorong oleh: 1) Diversifikasi dari bisnis batubara lewat kestrel dan juga pembangkit listrik yang akan mulai beroperasi di 2019-2020 serta 2) Cash cost paling rendah diantara peers didorong oleh tambang yang terintegrasi secara vertikal. Berdasarkan Rata-rata PE 5 tahun terakhir (implied PE 7,20x di 2020) dan 20% implied PE premium to peers (implied  PE 8,6x di 2020), kami menginisiasi BUY dengan target harga di Rp 1.630 (implied PE 7,9x di 2020).

Best Regards,
Panin Sekuritas

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Rekomendasi Saham BBRI, GGRM, DRMA dan ACST oleh RHB Sekuritas Indonesia | 26 Oktober 2023

RHB Sekuritas Indonesia 26 Oktober 2023 Muhammad Wafi PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) Bank Rakyat Indonesia terlihat kembali melakukan rebound disertai volume dan menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 5.125 dengan target jual di Rp 5.325 hingga Rp 5.575. Cut loss di Rp 5.000. PT Gudang Garam Tbk (GGRM) Gudang Garam terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA50 disertai volume dan menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengkonfirmasi sinyal breakout menuju fase bullish dan menguji level tertingginya di bulan Oktober 2023. Rekomendasi: Buy area disekitar Rp 24.800 dengan target jual di Rp 25.375 hingga Rp 26.650. Cut loss di Rp 24.525. PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) Dharma Polimetal terlihat melakukan rebound d