google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Saham GGRP | Gunung Raja Paksi mengevaluasi target kinerja tahun 2019 Langsung ke konten utama

Saham GGRP | Gunung Raja Paksi mengevaluasi target kinerja tahun 2019

Perusahaan produksi baja dalam negeri PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP) tengah mengevaluasi target kinerja keuangan tahun ini. Evaluasi ini dilakukan lantaran perlambatan proyek infrastruktur di semester I-2019 serta besarnya impor baja yang masuk.

“Secara kuantitas produksi, kita bisa mencapai tetapi secara valuasi kami harus mengevaluasi,” kata Alouisius Maseimilian, Direktur Utama Gunung Raja Paksi kepada Kontan.co.id, Rabu (9/10).

GGRP menargetkan bisa menjual hingga 1,25 juta ton baja sepanjang tahun 2019. Di kuartal III-2019 ini, Louis optimistis perusahaannya bisa mencapai target penjualan hingga 300.000 ton.

Pasalnya, pada bulan Juli 2019 penjualan GGRP mencapai 140.000 ton, Agustus 2019 berhasil menjual 116.000 ton kemudian pada September 2019 penjualan mencapai 100.000 ton. “Ini meningkat dari penjualan kuartal I-2019 yang sekitar 200.000 ton,” imbuh Louis.

Louis menambahkan, perlambatan proyek membuat terganggunya permintaan, sehingga ini akan berdampak pada penjualan. Di saat penjualan melambat, ujar Louis, beban GGRP tentunya akan semakin meningkat. Tapi, Louis belum menyebutkan revisi target kinerja keuangannya.

Tahun ini GGRP sejatinya menargetkan penjualan mencapai US$ 906,64 juta. Ini dengan asumsi harga baja sekitar US$ 724 per ton. Sementara itu, GGRP juga menargetkan laba pada tahun ini mencapai US$ 26 juta.

Pada kuartal I-2019, kinerja keuangan GGRP juga tidak terlalu baik. Perusahaan ini membukukan penjualan neto yang turun 15,18% secara tahunan (yoy) menjadi US$ 212,13 juta. Padahal di kuartal I-2018, penjualan neto mencapai US$ 250,10 juta.

Dengan penjualan tersebut, GGRP mengantongi laba sebesar US$ 302.910. Perolehan laba tersebut anjlok 71,47% yoy, sebab di kuartal I-2018 GGRP mengantongi laba US$ 16,24 juta.  Penurunan ini terjadi akibat lonjakan beban di kuartal I-2019 pada pos beban lainnya menjadi US$ 3,5 juta. Padahal di kuartal I-2018 pos ini hanya tercatat US$ 1.680

Penurunan tersebut juga berdampak pada EBITDA yang turun 161% yoy dari sebelumnya US$ 34,79 juta menjadi US$ 13,03 juta.

Sumber: https://investasi.kontan.co.id/news/gunung-raja-paksi-ggrp-mengevaluasi-target-kinerja-tahun-2019

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit