google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Aesler Grup Internasional Tbk Bidik Laba Tumbuh 38% | Saham RONY Langsung ke konten utama

PT Aesler Grup Internasional Tbk Bidik Laba Tumbuh 38% | Saham RONY

IQPlus, (09/04) - PT Aesler Grup Internasional Tbk semakin percaya diri pasca menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dengan menjadi perusahaan terbuka (Tbk) diharapkan perusahaan semakin lincah dalam menjalankan bisnisnya.

Pendapatan Aesler pada akhir tahun 2020, diproyeksikan akan bertumbuh sebesar 67,40% dibandingkan dengan pendapatan pada akhir tahun 2019, dengan pertumbuhan laba bersih sebesar 38,26%. Menurut Jang Rony Yuwono, Presiden Direktur Aesler, hal ini disebabkan terdapat beberapa kontrak baru yang diperoleh perusahaan, juga terdapat tambahan pendapatan dari fit out yang akan mulai ditekuni oleh Aesler setelah mendapatkan dana penawaran umum. 

"Hingga saat ini, Aesler melihat bahwa terdapat potensi besar pada permintaan high rise building di Indonesia, didukung dengan tingkat kepadatan penduduk yang tinggi di Indonesia dan ketersediaan lahan di kotakota besar. Hal tersebut akan berpengaruh pada meningkatnya permintaan pada kegiatan penyediaan jasa manajemen konstruksi dan kebutuhan penyediaan blueprint untuk pembangunan gedung-gedung,"ujarnya.

Seperti diketahu, PT Aesler Grup Internasional Tbk hari ini perusahaan yang bergerak di bidang arsitektur resmi mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tercatatnya saham Aesler (kode saham RONY) merupakan langkah terakhir dari proses pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham yang sudah dipersiapkan Aesler dalam beberapa bulan terakhir. 

Melalui penawaran umum tersebut, Aesler menawarkan saham baru kepada publik sebanyak 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta) lembar saham atau setara dengan 20% jumlah modal ditempatkan dan disetor. Saham tersebut dikategorikan sebagai efek Syariah oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lebih lanjut, Aesler berhasil menghimpun dana sebesar Rp 25 miliar, yang mana sekitar 55%-nya akan digunakan untuk pembelian alat seperti komputer untuk real-time rendering dan mesin fit-out, sedangkan 45% sisanya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan. 

"Dengan adanya penambahan teknologi yang digunakan, kami berharap dapat bekerja dengan lebih cepat dan efisien, sehingga bisa menghasilkan pendapatan lima kali lebih besar dibandingkan periode sebelumnya,: kata Jang Rony.

"Tercatatnya Aesler di BEI merupakan key milestone dalam perjalanan Aesler. Dengan menjadi perusahaan publik, Aesler akan melangkah sebagai perusahan yang accountable, transparan dan bertanggungjawab kepada seluruh investor, masyarakat dan seluruh stakeholders dalam menjalankan bisnisnya. Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan publik yang telah ikut berpartisipasi pada saham Aesler. Perlu diketahui bahwa Aesler merupakan perusahaan arsitektur pertama yang mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia. Kami yakin bahwa dana yang dihimpun dari masyarakat melalui penawaran umum ini dapat mendorong pertumbuhan dan pengembangan bisnis Aesler sehingga dapat menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang," tambah Jang Rony. (end/as)

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida