google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo HARGA SAHAM RIGHTS ISSUE JSKY BERADA DI ATAS HARGA PASAR Langsung ke konten utama

HARGA SAHAM RIGHTS ISSUE JSKY BERADA DI ATAS HARGA PASAR


Gelaran aksi korporasi semisal rights issue memang menjadi salah satu alternatif bagi Emiten dalam mencari pendanaan di Pasar Modal. Pasalnya cara ini, menjadi salah satu jalan keluar bagi emiten untuk mendapat tambahan dana segar tanpa menambah beban utang.

Seperti yang akan dilakukan oleh PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY). Kabarnya, emiten energi terbarukan ini bakal menerbitkan 199 juta lembar saham baru melalui rights issue. Adapun harga pelaksanaan dibanderol sebesar Rp500 per lembar, dengan target perolehan dana sebesar Rp99 miliar. Rencana ini akan dimintai persetujuan pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 2 Oktober 2020.

Jika melihat informasi sebelumnya, JSKY sudah berulang kali melakukan pembatalan rencana RUPSLB guna meminta persetujuan atas rencana aksi korporasinya di pasar modal. Sebelumnya, Perseroan melakukan pembatalan rights issue tahap pertama yang sebelumnya sudah disetujui RUPSLB pada 25 Juli 2019, karena telah melewati batas waktu berlaku 12 bulan dari tanggal persetujuan. Kemudian Perseroan belum lama ini, berecnana menggelar RUPSLB di Kantor Operasional Perseroan, Jl Raya Cicadas, Gunung Putri, Bogor, pada 24 September 2020. Dan itupun akhirnya mundur ke tanggal 2 Oktober 2020.

"Kalau rights issue pertama itu ada kendala di waktu, dan ini time table-nya tidak terpenuhi karena ada Work From Home (WFH) karena ada Pandemi Covid-19,"ujar Komisaris Sky Energy Indonesia Christopher Liawan, dalam papara publik, secara virtual, Selasa (22/9).

Tak hanya tanggal RUPSLB, perubahan juga terjadi pada jumlah saham serta target dana yang diincar oleh Perseroan. Sebelumnya dalam prospektus, JSKY menyebutkan bahwa pihaknya berencana menerbitkan saham baru sebanyak 1.699.448.100 lembar dengan nilai nominal Rp 50 per lembar saham dan berharap dapat menghimpun dana sekitar Rp 84,97 miliar melalui penambahan modal perseroan melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD).

"Memang ada perubahan, nanti kita ubah prospektus sebelumnya dengan yang baru. Kami juga akan menawarkan saham rights issue di harga pelaksanaan Rp500 per saham,"terangnya.

Diketahui, harga pelaksanaan di level Rp500 per saham ini, jauh lebih tinggi dari harga di pasar reguler yang diketahui harga saham JSKY berada di level Rp296 sebelum disuspend Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 21 September 2020.

"Kami melihat prospek bisnis JSKY sangat baik kedepan, dengan begitu Enterprise Value (EV) dan harga saham juga akan tinggi. Hal itu yang menjadi alasan kenapa kami menetapkan harga saham rights issue JSKY di level Rp500 per saham,"jelasnya.

Christopher berharap, pemegang saham sepakat atau merestui rencana aksi korporasi yang akan dilangsungkan oleh Perseroan ini. Dengan adanya tambahan modal kerja dari hasil rights issue nanti, Perseroan akan lebih agresif menjalankan bisnis seiiring dengan telah selesainya pabrik kedua di Cisalak, Depok, yang akan segera beroperasi. (end/as)

sumber: iqplus

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...