google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Bumi Resources (BUMI) Yakin Industri Batubara Berkembang Langsung ke konten utama

PT Bumi Resources (BUMI) Yakin Industri Batubara Berkembang


Meski ketidakpastian pasar masih membebani harga batubara dalam jangka pendek, PT Bumi Resources (BUMI) meyakini bahwa ke depannya industri batubara akan terus berkembang, terutama dengan pengembangan proyek-proyek hilirisasi batubara dalam jangka menengah.

"Bumi Resources menargerkan produksi batu bara mencapai 85-89 juta ton tahun ini dengan perkiraan rata-rata harga jual US$ 46-49 per ton. Sedangkan beban produksi diperkirakan turun ke level US$ 32-34 per ton sepanjang tahun ini,"kata Director & Corporate Secretary, Dileep Srivastava, dalam keeterangan resmi di Jakarta, Selasa (1/9/2020).

Dileep menambahkan Bumi Resources sedang menunggu konfirmasi resmi dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terkait konversi perpanjangan izin usaha Arutmi Indonesia. "Nantinya izin usaha Arutmi Indonesia dari PKP2B menjadi izin usaha pertambangan khusus (IUPK)," tuturnya.

Sebagai informasi, perseroan menderita rugi sebesar US$ 86,1 di semester pertama tahun 2020 dibandingkan Laba Bersih US$80,7 Juta pada periode yang sama tahun 2019.

Dileep Srivastava menjelaskan bahwa ada beberapa faktor yang membuat perseroan mengalami rugi. Pertamadisebabkan oleh realisasi harga batubara pada semester I 2020 mengalami penurunan tajam sebesar 12% karena permintaan batubara yang tidak stabil dari Cina, India, dan sebagian besar Asia."Hal ini dipicu oleh Pandemi Covid-19 sebagai faktor penyebab utama,"katanya

Namun, penjualan perseroan di semester I 2020 tetap stabil dari semester I 2019 meskipun di tengah kondisi pasar yang merugikan. Realisasi harga penjualan batu bara mengalami penurunan sebesar 12% ke level US$46,9/ton dari US$53,2/ton di semester I 2019, hal ini selaras dengan penurunan pendapatan bruto.

Dimana, volume penjualan masih stabil di angka 41,2 MT yang terdiri atas penjualan KPC sebesar 29,5 MT atau mengalami penurunan 2% dibandingkan semester I 2019 dan Arutmin sebesar 11,6 MT atau meningkat sebesar 2% YOY.

"Kendati demikian, Perseroan masih dapat menjaga kinerja pendapatan operasional meskipun sektor batubara masih belum kondusif, dan pandemi yang terus berlanjut," terangnya.

Adapun, harga Pokok Penjualan mengalami penurunan sebesar 7% menjadi US$ 1.733,8 juta di semester I 2020 dibandingkan US$ 1.867,1 juta di periode yang sama tahun sebelumnya. Sehingga inventori akhir relatif stabil pada 2,7MT di semester I 2020 dari 2,6MT YOY.(end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...