google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Bumi Resources Minerals Tbk Keluarkan USD343.665,02 Untuk Eksplorasi Langsung ke konten utama

PT Bumi Resources Minerals Tbk Keluarkan USD343.665,02 Untuk Eksplorasi


PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) menyampaikan pihaknya telah melakukan kegiatan eksplorasi yang dilakukan oleh 3 anak perusahannya yaitu PT Citra Palu Minerals (CPM) , PT Dairi Prima Mineral (DPM) dan PT Gorontalo Minerals (GM) pada bulan Desember 2020.

Menurut keterangan tertulis Muhammad Sulthon Senin menyampaikan bahwa PT Citra Palu Minerals (CPM) melakukan eksplorasi pada Blok I Sulawesi Tengah, Blok II Sulawesi Selatan, Blok IV Sulawesi Tengah, Blok V Sulawesi Tengah, dan Blok VI Sulawesi Tengah.

Menggunakan metode AAS untuk melanjutkan pemetaan dan kegiatan pengambilan conto batuan di area River Reef, Hill Reef II, Barako dan Watu Putih, area proyek tambang emas PT CPM, Blok I Poboya dengan biaya yang di keluarkan USD343.665,02 dengan rencana tindak lanjut melakukan kegiatan pemboran di area River Reef, area proyek tambang emas PT CPM Blok I Poboya dengan target total kedalaman 2.000m.

Lebih lanjut Sulthon menambahkan untuk PT Dairi Prima Mineral (DPM) Kegiatan eksplorasi pada Prospek Anjing Hitam sudah selesai dilakukan dan saat ini prospek tersebut memasuki tahap Operasi Produksi. Selain Prospek Anjing Hitam, di dalam wilayah Kontrak Karya DPM masih terdapat prospek-prospek lainnya dengan tahap kegiatan yang berbedabeda dari eksplorasi regional hingga pengeboran deliniasi sumberdaya.

Salah satu prospek yang paling maju pengerjaannya adalah Prospek Lae Jehe yang terletak sekitar 200 meter di sebelah barat laut Prospek Anjing Hitam. Prospek ini sudah memasuki tahap pengeboran deliniasi sumberdaya dan masih akan dikembangkan hingga didapatkan sumberdaya mineral dengan klasifikasi terukur dan tertunjuk yang lebih dominan.

DPM mengeluarkan biaya sebesar USD11.006,11 dan yang melakukan eksplorasi adalah Internal DPM dan PT NLA sebagai operator pengeboran, untuk saat ini metode yang dilakukan adalah pengamatan lapangan dan pengeboran, hasil aktivitas eksplorasi DPM selama bulan desember 2020 adalah melanjutkan pemboran geotek di lokasi TSF sebanyak 5 titik bor dengan kedalaman pemboran 283,9 meter. Total kedalaman pemboran geoteknik tahun 2020 adalah 3092,2 meter, dengan jumlah 89 titik bor dan rencana tindak lanjut pemboran hidrogeologi dan pemboran goeteknik.

Untuk PT Gorontalo Minerals (GM) melakukan Kegiatan eksplorasi pada Prospek Sungai Mak dan Prospek Motomboto, Blok I (Tombulilato), Gorontalo dengan biaya eksplorasi sebesar USD23.824,09 dengan rencana tindak lanjut menyelesaikan penyusunan laporan Penataan Batas Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan Tahap Operasi Produksi PT GM, Mendapatkan persetujuan RKAB 2021 dari ESDM.; Penetapan lokasi rehabilitasi DAS sebagai kewajiban pemegang IPPKH.; Melakukan audit internal SMKP Tahunan PT GM.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit