google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [INDY] PT Indika Energy Tbk. Alokasikan Belanja Modal US$130,7 juta pada 2021 Langsung ke konten utama

[INDY] PT Indika Energy Tbk. Alokasikan Belanja Modal US$130,7 juta pada 2021


Emiten pertambangan batu bara, PT Indika Energy Tbk. (INDY) mengalokasikan belanja modal sebesar US$130,7 juta pada 2021, lebih tinggi dibandingkan US$100 juta pada 2020.

Head of Corporate Communications Indika Energy Ricky Fernando menuturkan pihaknya menargetkan peningkatan produksi batu bara pada 2021 ini, sekaligus mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk berbagai lini bisnisnya.

"Kami menganggarkan belanja modal atau capex di tahun 2021 sebesar US$130,7 juta," jelasnya kepada Bisnis, Rabu (17/2/2021).

Dengan estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS, capex tersebut setara dengan Rp1,83 triliun. Dengan alokasi utama sebesar US$80 juta atau setara Rp1,12 triliun untuk kebutuhan PT Petrosea Tbk. (PTRO).

Selanjutnya, sebanyak US$ 14,3 juta atau setara Rp200,48 miliar untuk Interport, dan US$12,9 juta atau setara Rp180,85 miliar untuk PT Kideco Jaya Agung.

Selain itu, Indika Energy menargetkan produksi batubara mencapai 31,4 juta ton pada 2021 ini. Target konstribusi masing-masing anak usaha yakni PT Kideco Jaya Agung sebesar 30 juta ton, sementara PT Multi Tambangjaya Utama (MUTU) sejumlah 1,4 juta ton.

Jumlah tersebut sedikit meningkat dari target pada 2020, dimana INDY mematok target produksi sebesar 30,95 juta ton dari dua anak perusahaannya.

Di sisi lain, pelarangan impor batu bara yang dilakukan China terhadap Australia dinilai dapat menjadi momentum positif untuk emiten-emiten Indonesia di sektor ini pada tahun 2021.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, prospek saham sektor batu bara pada tahun 2021 cukup positif. Salah satu faktor pendukung kinerja perusahaan-perusahaan batu bara adalah kebijakan China yang melarang impor komoditas ini dari Australia.

“Perusahaan di Indonesia bisa memanfaatkan potensi tersebut untuk meningkatkan kinerja ekspor batubara ke China,” katanya.

Sumber: BISNIS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...