google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [IRRA] PT Itama Ranoraya Tbk Bukukan Laba Rp60,51 miliar Tahun 2021 Langsung ke konten utama

[IRRA] PT Itama Ranoraya Tbk Bukukan Laba Rp60,51 miliar Tahun 2021


PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) membukukan laba setelah pajak sebesar Rp60,51 miliar pada akhir tahun 2020. Angka ini tumbuh sekitar 81,81 persen jika dibandingkan dengan akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp33,2 miliar. Adapun laba per saham dasar juga mengalami kenaikan dari Rp26 per menjadi menjadi Rp40 di 2020.

Dalam laporan keuangan yang telah audit emiten alat kesehatan itu pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), disebutkan bahwa total pendapatan usaha IRRA di sepanjang tahun 2020, tercatat sebesar Rp563,88 miliar, atau meningkat sekitar 100,35 persen dibanding tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp281,75 miliar.

Meski demikian, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp443,46 miliar, atau naik 99,54 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp222,15 miliar.

Di 2020, laba kotor IRRA melonjak 103,38 persen menjadi Rp120,41 miliar. Sedangkan pada sisi ekuitas tercatat sebesar Rp242,33 miliar, atau tumbuh 2,97 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp235,16 miliar.

Adapun total kewajiban tercatat sebesar Rp292,93 miliar, atau melonjak 224,44 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tercatat sebesar Rp90,26 miliar.

Hasilnya, aset perseroan tercatat sebesar Rp535,27 miliar, atau naik 64,61 persen dibanding akhir tahun 2019, yang tecatat sebesar Rp325,43 miliar. Sementara arus kas diperoleh dari aktivitas operasi tercatat sebesar Rp147,08 miliar, membaik dibanding akhir tahun 2020, yang tercatat minus Rp7,84 miliar. (end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida