google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [FREN] Smarftren Telecom akan rights issue 5,82 miliar saham Langsung ke konten utama

[FREN] Smarftren Telecom akan rights issue 5,82 miliar saham

 


PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan melaksanakan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue sebanyak 5,82 miliar saham Seri C dengan harga penawaran Rp 120 per saham. Dengan begitu, keseluruhan nilai rights issue ini mencapai Rp 697,87 miliar.

Sekitar 85% dana hasil rights issue tersebut akan digunakan untuk menambah modal di PT Smart Telecom (Smartel). Nantinya, Smartel akan menggunakan dana ini untuk membayar cicilan utang dan bunga kepada China Development Bank Corporation dengan nilai masing-masing US$ 37,5 juta dan US$ 3,26 juta pada Mei 2021. Dengan asumsi kurs Rp 14.500 per dollar Amerika Serikat, maka cicilan utang dan bunga yang akan dibayarkan adalah setara Rp 590,99 miliar.

Kemudian, sekitar 15% dana hasil rights issue akan digunakan sebagai modal kerja untuk Smartfren Telecom. Modal kerja yang dimaksud mencakup pembayaran sewa menara, biaya sewa jaringan, dan pungutan Penerimaan Negara Bukan Pajak Jastel USO ke pemerintah.

Besaran rasio rights issue ini adalah 52 banding 1. Dengan begitu, setiap pemegang 52 saham lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham FREN pada tanggal 26 April 2021 pukul 15.00 WIB,  mempunyai 1 HMETD yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru. HMETD ini akan diperdagangkan di BEI mulai 28 April 2021-4 Mei 2021.

Di samping itu, sebagai insentif bagi pemegang HMETD yang melaksanakan haknya, Smartfren Telecom akan menerbitkan sebanyak 91,89 miliar Waran Seri III dengan harga pelaksanaan Rp 100 per saham. Dengan begitu, nilai keseluruhan pelaksanaan waran ini mencapai Rp 9,19 triliun.

Sekitar 80% dana hasil pelaksanaan Waran Seri III akan digunakan untuk modal kerja perusahaan anak. Kemudian, sekitar 20% akan dimanfaatkan untuk modal kerja Smartfren Telecom.

Setiap 5 saham hasil pelaksanaan HMETD akan memperoleh 79 Waran Seri III. Kemudian, setiap Waran Seri III dapat digunakan untuk membeli 1 saham baru. Masa pelaksanaan Waran Seri III menjadi saham ini berlangsung mulai 28 Oktober 2021 sampai dengan 27 April 2026.

Asal tahu saja, jumlah saham Seri C dan Waran Seri III yang bakal dilepas Smartfren Telecom lebih rendah dari persetujuan pemegang saham yang diperoleh pada RUPSLB tanggal 2 Maret 2021. Melalui RUPSLB tersebut, pemegang saham memberikan restu untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 7 miliar saham dan 91,99 miliar waran.

Berdasarkan prospektus rights issue FREN yang dirilis Kamis (15/4), PT Bali Media Telekomunikasi selaku pemegang 10,68% saham FREN menyatakan akan melaksanakan HMETD yang dimiliki sesuai dengan porsi kepemilikannya. Sementara PT Global Nusa Data dan PT Wahana Inti Nusantara yang masing-masing menggenggam 26,39% dan 16,11%

saham FREN menyatakan tidak akan melaksanakan HMETD yang dimiliki sesuai dengan porsi kepemilikannya.

Apabila saham yang ditawarkan dalam rights issue ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang saham,  maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar. Kemudian, jika setelah alokasi tersebut masih tersisa jumlah saham baru yang tidak dilaksanakan oleh pemegang HMETD, maka PT Sinarmas Sekuritas dan PT BCA Sekuritas akan bertindak sebagai pembeli siaga.

Dalam hal terdapat pemegang saham Smartfren Telecom yang tidak melaksanakan HMETD yang dimilikinya secara penuh, maka pemegang saham tersebut akan mengalami dilusi. Maksimum dilusi kepemilikan setelah HMETD dilaksanakan adalah sebesar 1,89%, sedangkan maksimum dilusi kepemilikan setelah Waran Seri III dilaksanakan adalah 24,42%.

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...