google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo [KIJA] Tahun ini, PT Jababeka Tbk targetkan marketing sales mencapai Rp 1,4 triliun Langsung ke konten utama

[KIJA] Tahun ini, PT Jababeka Tbk targetkan marketing sales mencapai Rp 1,4 triliun



PT PP Properti Tbk (PPRO) dan PT Jababeka Tbk (KIJA) lewat perusahaan patungan yang di bentuk yaitu PT PP Properti Jababeka Residence dengan mengembangkan proyek Little Tokyo di Jantung kota Jababeka, Cikarang. Tahun ini, KIJA menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun. 

Adapun, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga menjadi 3,5% serta pelonggaran Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) untuk semua jenis properti hingga 100% di sambut baik oleh perseroan.

Sekretaris Perusahaan KIJA Muljadi Suganda menjelaskan, relaksasi LTV ini akan berpengaruh tidak hanya bagi pembeli rumah pertama, namun juga untuk investasi. “karena dapat dengan mudah dan cepat membeli properti kedua, ketiga, dan seterusnya untuk dijadikan portofolio investasinya,” kata Muljadi kepada KONTAN.co.id, Kamis (15/4). 

Selain dapat mempermudah konsumen, pelonggaran tersebut dinilai dapat membantu developer sebab penjualan rumah akan menjadi lebih mudah. Tak hanya itu, ia mengatakan para pengembang juga akan lebih mudah dan lebih cepat mendapatkan pencairan kredit sehingga penjualan rumah lebih lancar sehingga likuiditas developer lebih baik.

“Dengan adanya aturan tersebut diharapkan bisa meningkatkan jumlah pengguna, minat, dan daya beli properti masyarakat,” ujarnya. 

Selain itu, di tahun ini perseroan juga menyiapkan beberapa strategi diantaranya yakni melakukan pemasaran dengan pola baru dan inovatif agar dapat menjangkau konsumen secara langsung dan lebih luas, seperti mengembangkan penjualan secara online dan bekerjasama dengan agen properti serta meluncurkan produk-produk yang akan dibutuhkan dan diminati konsumen/public. 

“Kami juga memberikan insentif kepada calon pembeli termasuk pemberian harga khusus dan penyesuaian skema pembayaran,” katanya. 

Sementara untuk segmen residensial komersial (reskom) Jababeka akan meluncurkan tiga sampai empat produk reskom di Kota Jababeka, Cikarang. Perseroan menargetkan market mid-high end product dengan kisaran harga dari Rp 500 juta hingga di atas Rp 1 milyar baik untuk produk residential maupun komersial. 

Hal itu didorong juga dengan prospek bisnis di tahun ini akan lebih baik dan menjanjikan. Hal ini di dorong oleh pelaksanaan vaksinasi yang sudah mulai dilaksanakan ini serta dampak dari omnibus law juga sangat berperan dalam mendorong sentimen dan kondisi iklim investasi. “Ditambah lagi adanya insentif dari pemerintah yang bekerjasama dengan BI melalui relaksasi rasio LTV dan DP rumah 0%,” tambahnya. 

Dengan demikian, beberapa faktor di atas menurutnya akan menjadi salah satu pendorong bagi Jababeka bahwa prospek tahun 2021 akan lebih baik dari pencapaian di tahun sebelumnya. 

Adapun, di tahun ini KIJA menargetkan marketing sales sebesar Rp 1,4 triliun pada 2021. Di mana Rp 1 triliun dari segmen residensial maupun komersial serta Rp 400 miliar dari seluruh sektor industri. Adapun Target tersebut naik 55,78% dari realisasi marketing sales di tahun lalu yang mencapai Rp 898,7 miliar. 

“Meskipun membaik dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kami perkirakan marketing sales di tahun 2021 ini masih belum pulih sebagaimana sebelum adanya Covid-19 karena tantangannya masih ada,” imbuhnya. 

Sebagai informasi, Jababeka memiliki model bisnis yang holistik dengan tiga pilar yakni Land Development yaitu yang terdiversifikasi dengan beragam produk yang lengkap dari Industri, Residensial dan Komersial, Leisure serta bisnis Infrastruktur yang menghasilkan recurring revenue sehingga dapat menopang volatilitas bisnis properti. 

“Dengan demikian diharapkan Perseroan dapat menghadapi tahun 2021 dengan baik di tengah tantangan pandemi Covid-19,” tutupnya. 

Sumber: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...