google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Raih dana rights issue Rp 1,6 triliun, ini rencana Bumi Resources Minerals Langsung ke konten utama

Raih dana rights issue Rp 1,6 triliun, ini rencana Bumi Resources Minerals


PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) meraih dana Rp 1,6 triliun dari penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) alias rights issue.

Dengan begitu, seluruh pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham BRMS per 30 Maret 2021 (cum date) telah melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang diterbitkan dalam PMHMETD tersebut. Pasca rights issue, jumlah saham BRMS meningkat menjadi 93,9 miliar saham.

direktur Utama BRMS Suseno Kramadibrata mengatakan, selesainya pelaksanaan PMHMETD sekaligus menandakan adanya kepercayaan para pemegang saham terhadap BRMS. "Kami akan menjunjung tinggi kepercayaan ini dan bekerja keras mengoptimalkan nilai dari para pemegang saham kami," ujar Suseno dalam keterangan tertulis, Senin (19/4).

Selanjutnya, BRMB bakal mengalokasikan sekitar US$ 23 juta dari dana hasil rights issue untuk melakukan pengeboran di beberapa prospek emas di Poboya, Palu (Sulawesi). Suseno berharap, BRMS bisa mendapatkan tambahan sekitar 15 sampai dengan 20 juta ton cadangan & sumber daya bijih emas di area tersebut. Hasil pengeboran tersebut rencananya akan disampaikan di kuartal IV-2021 dan selanjutnya di kuartal II-2022.

Tak hanya itu, BRMS juga akan mengalokasikan sekitar US$ 5,25 juta dari dana hasil rights issue untuk melakukan pengeboran di beberapa prospek emas dan untuk mengembangkan lokasi tambang emas di Motomboto, Gorontalo (Sulawesi).

"Kami juga akan menggunakan sekitar US$ 48 juta dari dana hasil PMHMETD untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas dengan kapasitas sebesar 4.000 ton bijih per hari di Poboya, Palu. Konstruksi pabrik tersebut akan dimulai pada pertengahan tahun 2022 dan diperkirakan akan selesai dan dapat  beroperasi di kuartal I-2024," kata Suseno.

Ke depan, Suseno berharap, seluruh kerja keras BRMS dapat menambah nilai bagi para pemegang saham Selain itu, pabrik pengolahan bijih emas yang baru juga diharapkan dapat menambah jumlah produksi emas, pendapatan, dan laba bersih perusahaan tambang tersebut. Sementara itu, penemuan atas cadangan dan sumber daya bijih emas juga diperkirakan mampu meningkatkan umur produktif tambang Perusahaan.

Herwin Hidayat, Direktur & Chief Investor Relations Officer dari BRMS, menambahkan, selain selesainya proses transaksi rights issue, BRMS saat ini tengah menyelesaikan laporan keuangannya yang terkonsolidasi untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2020. Harapannya, perusahaan dapat menyampaikan peningkatan  positif dari kuartal ke kuartal dan dari tahun ke tahun dalam kinerja produksi dan keuangan.

"Finalisasi laporan keuangan perusahaan yang terkonsolidasi untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020  rencananya akan disampaikan di akhir bulan ini," kata Herwin kepada Kontan.co.id, Senin (19/4).

Herwin menambahkan, targetnya seluruh dana hasil rights issue akan terkumpul di akhir bulan ini. Rencana penggunaan dana hasil rights issue untuk membangun pabrik pengolahan bijih emas yang baru dengan kapasitas  lebih besar (4.000 ton per hari).

Dana hasil rights issue juga akan digunakan untuk pengeboran beberapa prospek emas di lokasi tambang Poboya (Palu) dan Motomboto (Gorontalo) dengan tujuan  menambah jumlah cadangan bijih emas yg ada saat ini.

Sumbr: KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...