google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BSDE BUKUKAN PRAPENJUALAN TRIWULAN II-2021 Rp4,5 TRILIUN Langsung ke konten utama

BSDE BUKUKAN PRAPENJUALAN TRIWULAN II-2021 Rp4,5 TRILIUN


PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) pengembang kota mandiri terbesar di Indonesia dan bagian dari kelompok pengembang Sinar Mas Land, berhasil meraih prapenjualan sebesar Rp4,5 triliun di triwulan II-2021. Pencapaian tersebut setara pertumbuhan 56% jika dibandingkan dengan pencapaian periode yang sama tahun 2020 yakni sebesar Rp2,9 triliun.

"Pencapaian ini merupakan sinyal positif bagi kami, karena sudah berhasil mengamankan 65% dari target tahunan prapenjualan yang ditetapkan sebesar Rp 7 triliun, pada awal tahun ini," ungkap Hermawan Wijaya, Direktur BSDE.

Dari hasil prapenjualan di triwulan II-2021 ini, tercatat penjualan di segmen residensial sebesar Rp3,0 triliun atau berkontribusi 67% atas total pencapaian. Adapun segmen komersial termasuk kavling komersial, strata title (apartemen) dan ruko mencapai Rp1,2 triliun, mewakili kontribusi 26%.

Penjualan segmen residensial terutama disumbangkan dari area pengembangan yang ada termasuk Mozia, Greenwich, Vanya Park, Tabebuya, The Zora, Nava Park, Taman Banjar Wijaya, Grand Wisata dan Kota Wisata. Adapun klaster baru yang diluncurkan atau dibuka adalah Myza (Rumah Flat dan Rumah Cozmo) dan Aether.

Segmen komersial mencapai Rp1,2 triliun dengan kontribusi 26%, terdiri dari kavling komersial sebesar Rp452 miliar, yang sebagian besar dijual di BSD City, diikuti strata title (apartemen/kondominium) sebesar Rp304 miliar dan ruko sebesar Rp411 miliar.

Produk pengembangan vertikal yang terjual sebagian besar didukung oleh The Elements Rasuna CBD Jakarta, Southgate TB Simatupang, Aerium Jakarta Barat dan unit apartemen di BSD City. Sedangkan ruko sebagian besar disumbang oleh TabeSpots, Virginia Arcade dan West Park di BSD City.

Hermawan menambahkan, BSD City Serpong tercatat sebagai proyek dengan kontribusi tertinggi yakni 48%, diikuti oleh Nava Park (23%). Kontributor lapis kedua dihasilkan dari Grand Wisata (8%), Zora (7%), Legenda Wisata (3%) dan Kota Wisata (3%).

Di luar BSD City, ada beberapa produk di Jabodetabek yang mampu menarik minat pembeli dan dijual di masa pandemi ini, antara lain Anigre Taman Banjar Wijaya (Full Furnished Landed House), Grand Wisata (Cherry Ville, Water Terrace, La Monte, Garden Hous, Monte Torena) dan klaster Miami di Kota Wisata.

Lebih lanjut dalam rangka memasarkan unit ready stock, BSDE juga meluncurkan program promosi nasional "Wish For Home" periode Maret hingga Desember 2021. Program tersebut menawarkan opsi pembayaran hard cash dan KPR ekspres.

Program promosi ini juga mendapatkan manfaat langsung dari program pemerintah dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi, dengan memberikan subsidi PPN atas setiap pembelian unit properti ready stock mulai Januari sampai dengan Desember 2021 dengan batasan harga hingga Rp5 miliar per unit.(end)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online.