google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham Langsung ke konten utama

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham


Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet.

Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong.

Harga Wajar menurut Benjamin Graham

Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli.

Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84

Komponen yang saya gunakan ada 2 dalam perhitungan Harga wajar, yaitu:

1. EPS 2018(EPS tahunan yang sudah resmi keluar datanya) : 141,84

2. EPS Growth.

Menghitung EPS Growth

Mari saya bahas EPS Growth untuk $TBLA

2008 –> 15.27

2009 –> 33,33 (growth +118,27%)

2010 –> 52,4 (growth +57,22%)

2011 –> 84,8 (growth +61,83%)

2012 –> 48,49 (growth -42,35%)

2013 –> 17,08 (growth -65,06%)

2014 –> 87,71 (growth 413,52%)

2015 –> 36,88 (growth -57,95%)

2016 –> 115,21 (growth 213,39%)

2017 –> 177,54 (growth 54,19%)

2018 –> 141,84 (growth -20,15%)

Maka rata – rata EPS Growth selama 10 tahun adalah 70,66%

Rata – rata EPS growth yang sangat menggiurkan, akan tetapi angka ini menjadi besar karena pertumbuhan growth yang besar di tahun 2009, 2014 dan 2016. Sehingga saya tidak berani menggunakan growth sebesar itu. Saya lebih nyaman menggunakan growth konservatif sebesar 15% saja.

Semakin kecil growth yang kita gunakan, akan semakin kecil Harga wajar yang nantinya akan didapatkan. Semakin kecil Harga wajarnya maka akan semakin aman investasi kita.

Sehingga walaupun perusahaan memiliki EPS Growth konsisten diatas 15% saya akan tetap menggunakan angka EPS Growth 15% sebagai Harga maksimal saya.

Rumus Menghitung Valuasi Untuk Perhitungan Harga Wajar ala Benjamin Graham

Di tahun 1962, dalam bukunya berjudul “security analysis”. Warren Buffet menggunakan rumus valuasi sebagai berikut:

V(Harga wajar) = EPS x (8,5 + 2G)

*8,5 adalah PER rata-rata untuk perusahaan yang tidak tumbuh labanya

Harga wajar = 141,84 x (8,5 + 2×15)

Harga wajar = 5460

Tapi jika dilihat, teknik valuasi itu dirasa sangat agresif. Sehingga akhirnya Benjamin Graham melakukan revisi rumus untuk valuasi saham menjadi:

V = EPS x (8,5 + 2G) x ( 4,4/AAA)

*8,5 adalah PER rata-rata untuk perusahaan yang tidak tumbuh labanya

*4,4 adalah risk rate free, atau return dari investasi yang kecil resikonya seperti deposito. Untuk indonesia rata2 deposito adalah 6,5%

*AAA adalah bunga obligasi jangka panjang

Penambahan elemen bunga deposito dan obligasi digunakan untuk mengurangi besaran Harga wajar dikarenakan rumus lama. (semakin besar bunga deposito dan obligasi yang digunakan akan semakin kecil Harga wajarnya). Dan kembali lagi, semakin kecil Harga wajar maka semakin aman kita berinvestasi.

Setelah disesuaikan dengan rate di indonesia, maka rumusan valuasi Benjamin Graham ini diubah menjadi :

V = EPS x (8,5 + 2G) x (6,5/AAA)

V = 141,84 x (8,5 + (2×15)) x (6,5/11,625)

V = 3053

Margin of Safety

Benjamin Graham sadar bahwa tidak ada rumus yang sempurna didalam dunia saham, sehingga ia memperkenalkan konsep yang disebut sebagai Margin of Safety (marjin pengaman).

Benjamin Graham menyarankan untuk menggunakan MoS (Margin of Safety) sebesar 50%.

Sehingga untuk TBLA yang kita dapat valuasi sebesar 3053, jika kita kalikan dengan MoS sebesar 50% maka kita akan mendapatkan Harga wajar sebesar 1526.

Kesimpulan Harga Wajar TBLA

Saya mulai mengumpulkan TBLA ini dari harga pembelian awal sebesar 735, which is masih memiliki potensi kenaikan sebesar 108% sampai ke Harga wajar yang saya hitung.

Kenapa saya bisa begitu tenang apapun yang terjadi kepada saham yang saya sudah beli. Kalau kalian liat aturan main saya untuk membeli sebuah saham benar2 konservatif, karena:

1. Harga wajar sebesar 3053

2. Saya kalikan dengan MoS sebesar 50% sehingga dapat Harga wajar 1526

3. Dan semua saham yang saya beli pasti harga jual saat itu minimal masih berjarak 50% dari Harga wajar yang saya hitung (artinya target profit = 100%)

Sehingga apapun yang terjadi ke saham yang saya beli, seperti halnya ITMG saya sangat senang ketika harga saham turun tajam seperti saat ini, karena keyakinan saya dengan begitu konservatifnya perhitungan saya, sehingga cuma masalah waktu saja saya pasti akan profit.

Hari ini TBLA dihargai di angka 500. Ini membuktikan walaupun cara saya menghitung Harga wajar seperti terlihat sadis tapi market selalu bisa memberikan kita peluang.

Kesimpulan

Teknik valuasi saham dengan perhitungan Harga wajar ini membuat saya bisa berinvestasi saham dengan perasaan tenang apapun kondisi yang terjadi di market maupun saham saya.

Yang perlu saya lakukan hanya cek laporan keuangan per kuartal dan melihat apakah adanya penurunan yang signifikan atau tidak terhadap perusahaan yang saya investasikan.

Jadi saya yang tadinya menghabiskan waktu 2 jam sehari untuk analisa dengan detail sebagai trader, sekarang saya cuma butuh pantau laporan keuangan beberapa perusahaan yang saya beli setiap 3 bulan sekali. Dan waktu luangnya yang lain saya bisa gunakan untuk cari2 perusahaan murah lainnya.

Dan kembali saya ingatkan, jangan lupa untuk selalu gunakan margin of safety. Sebagus atau serumit apapun perhitungan anda menghitung Harga wajar anda bisa salah. Margin of Safety membantu kita untuk mengurangi resiko kesalahan kita.

Sumber: INVESTORSAHAM.ID 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Indikator Stochastic Oscillator dengan 3 Metode

Keberadaan stochastic telah sedikit disinggung sebagai indikator oscillator yang mampu menunjukkan kondisi jenuh harga. Dulunya, banyak trader mengetahui cara membaca indikator Stochastic hanya untuk penerapan praktis. Namun sebenarnya, Stochastic terdiri dari berbagai macam komponen dan memiliki lebih dari satu manfaat. Untuk mengungkapnya, kita akan mempelajari 3 cara membaca indikator Stochastic berikut. Baca juga: Memahami arti LOT dalam Investasi Saham 1. Cara Membaca Indikator Stochastic Sebagai Penanda Overbought Oversold Cara membaca indikator Stochastic menurut fungsi ini adalah yang paling mudah. Pada dasarnya, indikator ciptaan George Lane ini memiliki dua level ekstrim, yakni 80 dan 20. Masing-masing level tersebut berperan sebagai batas overbought dan oversold. Indikator Stochastic menunjukkan kondisi overbought ketika grafik berada di atas level 80. Sementara itu, cara membaca indikator Stochastic untuk mengenali oversold adalah dengan memperhatikan grafik yang sudah turu...

Rekomendasi Saham BISI dan MCOL oleh Phillip Capital | 18 April 2023

Phillip Capital 18 April 2023 Technical Recommendations BISI Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trading Buy : 1680 Target Price 1 : 1740 Target Price 2 : 1770 Stop Loss : 1625 MCOL Short Term Trend : Bullish Medium Term Trend : Bullish Trade Buy : 6825 Target Price 1 : 7400 Target Price 2 : 7850 Stop Loss : 6250 - Informasi lengkap pasar saham ada di  Website Saham Online.    Materi belajar trading dan investasi saham ada di   Channel Youtube Saham Online. 

Analisa Saham ANTM | 3 Agustus 2018

CLSA (KZ) ANTM IJ – Aneka Tambang 2Q18 operational highlights by Andrew Hotama and Norman Choong Stock: Aneka Tambang, ANTM IJ Market cap, ADTO: US$1.6bn, US$4.6m Rec: BUY, TP: Rp1,100 Event: 2Q18 operational results 2Q18 operational result highlight: •     Gold production: 503 kg (-7% QoQ, +20% YoY), 6M18: 47% of 18CL •     Gold sales volume: 6,815 kg (-2% QoQ, +933% YoY), 6M18: 46% of 18CL •     Ferronickel production: 6,724 tni (+10% QoQ, +5% YoY), 6M18: 49% of 18CL •     Ferronickel sales volume: 7,516 tni (+40% QoQ, +44% YoY), 6M18: 50% of 18CL •     Nickel ore production: 1.7mn wmt (-21% QoQ, +58% YoY), 6M18: 63% of 18CL •     Nickel ore sales volume: 0.6mn wmt (-49% QoQ, +136% YoY), 6M18: 38% of 18CL Comment: •     Unaudited 2Q18 revenue came at Rp6.1tn (+7% QoQ, +350% YoY), we believe this is mostly on the back of higher ferronickel sales volume which w...