google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Catatkan Pertumbuhan Pendapatan di Semester Pertama 2021 Langsung ke konten utama

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Catatkan Pertumbuhan Pendapatan di Semester Pertama 2021


PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp69,48 triliun di semester pertama 2021, atau tumbuh jika dibandingkan dengan realisasi pendapatan perusahaan di periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp66,85 triliun.

Dalam laporan keuangan yang telah dipublikasikan Manajemen TLKM, tercatat laba usaha emiten BUMN telekomunikasi ini meningkat pada periode Januari-Juni 2021, menjadi sebesar Rp23,61 triliun, dibanding periode serupa tahun sebelumnya yakni sebesar Rp22,25 triliun.

Hal tersebut diikuti oleh kenaikan laba sebelum pajak penghasilan pada periode tersebut menjadi sebesar Rp21,79 triliun dari sebelumnya Rp20,01 triliun. Sehingga, laba periode berjalan TLKM juga ikut tumbuh menjadi sebesar Rp16,92 triliun dari Rp15,43 triliun.

Demikian pada laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk TLKM di enam bulan pertama tahun ini menjadi sebesar Rp12,45 triliun, dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp10,98 triliun. Alhasil, jumlah laba komprehensif periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik induk turut meningkat menjadi sebesar Rp12,52 triliun dari Rp11,04 triliun.

Sebagai informasi, jumlah aset TLKM pada semester I 2021, sebesar Rp263,97 triliun, lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah aset TLKM pada akhir Desember 2020, yakni sebesar Rp246,94 triliun. (end/as)

Sumber: IQPLUS

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida