google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo BUKIT ASAM KEBUT PENGERJAAN PROYEK ENERGI BARU TERBARUKAN Langsung ke konten utama

BUKIT ASAM KEBUT PENGERJAAN PROYEK ENERGI BARU TERBARUKAN

PT Bukit Asam Tbk yang berfokus pada pertambangan batu bara berkomitmen mengebut pembangunan proyek energi baru terbarukan guna mendukung rencana transformasi jangka panjang perusahaan.

"Kami menyatakan tahun 2026 adalah destinasi pertama Bukit Asam menjadi sebuah perusahaan energi," kata Direktur Utama Bukit Asam Suryo Eko Hadianto dalam acara Indonesia EBTKE ConEx yang dipantau di Jakarta, Selasa.

Suryo menjelaskan bahwa ciri-ciri Bukit Asam menjadi perusahaan energi adalah 50 persen pendapatan bersumber dari batu bara dan 50 persen lagi dari bisnis energi.

Di dalam bisnis energi tersebut Bukit Asam akan masuk ke dalam pengembangan energi baru terbarukan, yaitu peningkatan portofolio pembangkit listrik bersih dalam rencana pengembangan bisnis energi menuju destinasi pertama pada 2026.

Bukit Asam memiliki lahan izin usaha pertambangan atau IUP seluas 93.000 hektare. Lahan itu merupakan area tambang perusahaan yang sebagian besar sudah dibebaskan saat Bukit Asam melakukan penambangan.

"Saat kami masuk pada energi terbarukan yaitu PLTS, kami sudah tidak perlu melakukan pembebasan lahan lagi," kata Suryo.

Pengeluaran modal terbesar atau kepastian pengembangan PLTS, salah satunya bersumber dari penguasaan lahan yang cukup luas karena satu PLTS berdaya satu megawatt membutuhkan sekitar satu hektare lahan.

Kepemilikan lahan yang luas menjadi sumber kekuatan utama Bukit Asam untuk masuk ke bisnis pembangkit energi bersih.

Suryo menyampaikan untuk untuk mendukung program tersebut Bukit Asam sudah merintis dari awal.

Pertama, Bukit Asam melakukan sinergi dengan PT Angkasa Pura II untuk membangun PLTS di Bandara Soekarno Hatta.

Selanjutnya, emiten berkode saham PTBA ini menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR untuk mengembangkan sejumlah PLTS skala kecil.

Pembangkit itu berguna untuk menggerakkan pompa-pompa air dan irigasi teknis dalam membantu para petani agar bisa meningkatkan produksi padi yang semula hanya panen sekali menjadi tiga kali dalam setahun.

"Sambil menyelam minum air. Jadi, kami sambil mengembangkan CSR memberdayakan petani-petani tersebut, kami sambil belajar bagaimana mengelola PLTS, sehingga nantinya saat Bukit Asam masuk ke PLTS skala besar, kami sudah punya pengalaman operasional, manajemennya, perawatannya, dan sebagainya," pungkas Suryo.

Beberapa panel surya untuk irigasi teknis berada di Talawi, Sumatra Utara kapasitas 16,5 kWp; Pesawaran, Lampung kapasitas 38,5 kWp; dan Tanjung Raja, Sumatra Selatan kapasitas 18,75 kWp.(end/ant)

sumber : IQPLUS


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...