google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ini Penyebab Intikeramik Alamasri (IKAI) Yakin Target Kinerja di 2021 Tercapai Langsung ke konten utama

Ini Penyebab Intikeramik Alamasri (IKAI) Yakin Target Kinerja di 2021 Tercapai


PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) optimistis pendapatan konsolidasi sebesar Rp 182 miliar hingga akhir tahun 2021 tercapai. Target ini lebih baik dari realisasi pendapatan perusahaan di tahun 2020 yang cukup terdampak oleh gempuran pandemi Covid-19.

Sebagai gambaran, pada tahun lalu, pendapatan konsolidasi IKAI tercatat sebesar Rp 92,58 miliar. Dengan kata lain, IKAI menargetkan pertumbuhan kinerja pendapatan mencapai 96,58% dibandingkan dengan realisasi pada tahun 2020.

Direktur Utama IKAI, Teuku Johas Raffli mengatakan, kinerja perusahaan pada periode Januari-September 2021 berhasil mencatatkan peningkatan dibandingkan tahun lalu. Kondisi ini salah satunya didukung oleh pertumbuhan signifikan pada anak usaha di bidang manufaktur industri keramik.

"Perbaikan dari kemampuan berproduksi manufaktur keramik, telah terbukti memberikan kontribusi yang sangat baik dan memiliki prospek yang cerah dalam waktu mendatang," ungkap Teuku, dalam Paparan Publik Virtual, Kamis (16/12).

Pertumbuhan pada industri keramik, disebut Teuku berhasil menopang pendapatan konsolidasi perusahaan di sepanjang tahun ini. Dengan kondisi bisnis IKAI di bidang perhotelan yang masih belum pulih sepenuhnya dari dampak pandemi Covid-19 di tahun lalu.

Hingga September 2021, pendapatan keramik IKAI tercatat mencapai Rp 88,09 miliar. Lebih tinggi 354,11% dari sebelumnya Rp 19,40 miliar di September tahun lalu. Pendapatan hotel juga ikut meningkat, dari semula Rp 29,63 miliar naik menjadi Rp 40,21 miliar.

"Perusahaan mencatat pertumbuhan bisnis yang mulai membaik dibandingkan tahun 2020 pada anak usaha manufaktur keramik, dengan melakukan peningkatan di coverage area distribusi dan juga bekerjasama dengan modern outlet," ungkap Head of Finance & Accounting IKAI Tommy Atmojo.

Berdasarkan materi paparan publik, total produksi keramik perusahaan tercatat sebesar 878,000 m2 hingga November 2021, dengan tingkat utilisasi yang sudah mencapai 89% dari line produksi yang berjalan saat ini. Menurut Tommy, pencapaian ini tak lepas dari transformasi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan sejak commissioning pabrik di tahun 2019.

Dengan demikian, IKAI pun seraya memanfaatkan momentum pemulihan ini dengan sigap memperluas distribusi serta memastikan ketersediaan stok keramik di pasaran.

Tak hanya industri keramik, perbaikan kinerja juga sebenarnya terjadi pada segmen bisnis hotel IKAI dibandingkan tahun 2020. Kondisi ini terjadi seiring dengan pelonggaran Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak beberapa bulan lalu.

Berdasarkan keterbukaan informasi, okupansi Hotel Swissbel Bogor di bawah naungan anak usaha, PT Hotel Properti Internasional, salah satu anak usaha IKAI  mulai meningkat menjadi 93% pada awal November 2021.

Begitu pula dengan Hotel Swissbel-Inn Medan di bawah PT Saka Mitra Sejati. Pasca pencabutan PPKM level 3 di Medan, tingkat keterisian kamar di bulan Oktober dan November mencapai hampir 95%.

Adapun, hingga September 2021, IKAI tercatat membukukan pendapatan sebesar Rp 128,31 miliar, meningkat 161,71% dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun lalu senilai Rp 49,03 miliar.

Dari sisi bottom line, rugi yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga tercatat menyusut, dari Rp 53,14 miliar di kuartal III-2020, menjadi Rp 48,86 miliar pada kuartal III-2021.

Selanjutnya: BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal IV di Atas 4,5%

sumber : kontan


Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...