google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo SAMBUT INVESTASI, PLN OPERASIKAN TIGA PROYEK KELISTRIKAN DI BANTEN. Langsung ke konten utama

SAMBUT INVESTASI, PLN OPERASIKAN TIGA PROYEK KELISTRIKAN DI BANTEN.


PT PLN (Persero) mengoperasikan tiga infrastruktur kelistrikan senilai Rp 114 miliar, untuk menyambut pertumbuhan investasi dan industri di Provinsi Banten.

General Manager PLN Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Barat (PLN UIP JBB), Ratnasari Sjamsuddin mengatakan, pengoperasian tiga infrastruktur ditandai dengan melaksanakan pemberian tegangan (energize) oleh Unit Pelaksana Proyek Jawa Bagian Barat 3 (UPP JBB 3). Adapun tiga infrastruktur tersebut yakni Gardu Induk 150 kV Sinar Sahabat, Extension Line Bay Gardu Induk 150 kV Sinar Sahabat, dan SUTT 150 kV Sinar Sahabat . Incomer (Citra Habitat . Legok) Sirkit #2.

Keberhasilan energize pada tiga infrastruktur ketenagalistrikan ini diharapkan akan meningkatkan layanan kepada pelanggan, serta berpotensi untuk menjaring pelanggan baru di wilayah Banten hingga 218 MVA.

"Pembangunan proyek ini akan meningkatkan kualitas layanan PLN, terutama bagi pelanggan premium," kata Ratna.

Pembangunan ketiga proyek ini memiliki nilai investasi sebesar Rp 114 miliar, dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 73%. Hal ini selaras dengan komitmen PLN dan arahan dari Pemerintah.

Proyek yang terletak di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang ini dibangun karena kebutuhan dari beberapa konsumen industri di antaranya PT Cels Teknologi Indonesia, yang bergerak di bidang Data Center. Tidak hanya itu, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan ini juga akan melistriki konsumen di kawasan Curug, Citra Habitat, Legok, dan BSD yang terletak di sekitar Kabupaten Tangerang.

"PT Cels Teknologi Indonesia merupakan pelanggan premium di wilayah Banten. Kebutuhan pasokan listrik yang optimal menjadi perhatian kami di mana dengan beroperasinya pembangunan ini akan mendukung kemajuan informasi data digital dan operasional dari PT Cels Teknologi Indonesia," kata Ratna.

Ketiga infrastruktur ketenagalistrikan tersebut mulai dibangun pada 2018. Pada perjalanannya, pembangunan tersebut cukup menantang, khususnya pada pembangunan SUTT 150 kV Sinar Sahabat . Inc. (Citra Habitat . Legok). Beberapa kendala yang terjadi dialami, yakni dari aspek mekanisme mitra rekanan maupun pandemi Covid-19 yang terjadi di awal 2020.

"Pada saat proses konstruksi terdapat tantangan di mana pabrikan penyedia material mengalami pailit sehingga menghambat proses pembangunan. Selain itu adanya pandemi Covid-19 menyebabkan perubahan jadwal Commercial Operation Date (COD) mundur menjadi ke tahun 2024 untuk memenuhi keseimbangan kapasitas pasokan listrik," ujar Ratna.

Akan tetapi, pada September 2021 terjadi perubahan yang dinamis di mana terdapat permintaan daya baru dari Konsumen Prima di wilayah Banten, di antaranya dari PT Cels Teknologi Indonesia, PT Bhineka Berkat Sentosa, PT Buma, PT Karsa Sarana Bersama, PT Cipta Aset Digital, dan Data Center Summarecon Serpong, kondisi ini membuat PLN UIP JBB perlu melakukan percepatan pengoperasian pada instalasi GI 150 kV Sinar Sahabat yang sebelumnya ditargetkan di tahun 2024 menjadi tahun 2021.

Hal tersebut membuat proses kontruksi dipercepat dalam 3 bulan yang dimulai sejak awal Oktober hingga Desember 2021 dengan operasi awal Single Phi Sirkit #2 pada tanggal 12 Desember 2021.

"Kami melakukan serangkaian percepatan pembangunan konstruksi ini, di antaranya dengan mengoptimalkan Material Transmisi Utama (MTU) secara terpusat. Pelaksanaan percepatan konstruksi GI 150 kV Sinar Sahabat ini agar bisa beroperasi sesuai dengan harapan pelanggan dengan tetap menjaga mutu dan kualitas pembangunan," tutur Ratna.

Pembangunan SUTT 150 kV Sinar Sahabat . Incomer (Citra Habitat . Legok) Sirkit #2 ini terdiri dari 4 set Incomer Tower, yang terdiri dari 1 Unit Tower DDR6 +3, 2 Unit Tower DDR6 +6, dan 1 Unit Tower DDR6 +15.

Proyek ini mendapatkan pasokan listrik dari Gardu Induk 150 kV Citra Habitat dan Gardu Induk 150 kV Legok yang merupakan Subsistem Lengkong 1 dan 2 dan Subsistem Balaraja 3 dan 4.

"Covid-19 di Indonesia telah menunjukkan tren penurunan dan gairah industri mulai naik kembali, sehingga harus didukung dengan kualitas listrik yang terbaik," kata Ratna.(end)

sumber : IQPLUS

Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...