google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Mumpung Masih Muda, Yuk Investasi Dana Pensiun Rp 100 Ribu per Hari Langsung ke konten utama

Mumpung Masih Muda, Yuk Investasi Dana Pensiun Rp 100 Ribu per Hari


Pilihan instrumen investasi saat ini beragam, mulai dari pasar modal, obligasi negara, produk lembaga keuangan perbankan maupun non-perbankan untuk mempersiapkan dana pensiun. Investasi ini sifatnya jangka panjang karena investor akan memperoleh manfaat maupun keuntungan di hari tua. Masa depan terjamin tanpa bayang-bayang hidup melarat di usia lanjut.

Investasi untuk dana pensiun biasanya akan menyesuaikan dengan kemampuan finansial Anda. Namun untuk hasil yang lebih maksimal, tentu jumlah uang yang Anda tanamkan pada investasi ini harus besar pula. Guna meringankan, Anda bisa menyisihkan Rp100 ribu per hari sebagai investasi dana pensiun. Itu artinya selama 1 bulan atau 30 hari, Anda harus mampu mengalokasikan Rp3 juta dari penghasilan untuk dana investasi tersebut.

Hal ini mungkin saja akan terasa sulit, terutama di masa awal Anda menjalankannya. Apalagi kalau gaji pas-pasan, itu berarti Anda harus menekan pengeluaran yang tidak penting, hidup hemat untuk bisa konsisten investasi dana pensiun dalam jangka panjang dengan uang Rp100 ribu karena manfaatnya akan Anda rasakan setelah memasuki masa pensiun.

Jika selama ini Anda terbiasa menabung untuk dana pensiun kelak, maka ada baiknya mulai mengubah cara tersebut. Menabung memang memberikan dampak positif dan membantu mencapai tujuan keuangan Anda. Namun ternyata investasi lebih menguntungkan. Tergantung instrumen investasi yang Anda pilih, apakah deposito, reksa dana, maupun produk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dari bank dan non-bank.

Kok bisa? Ya bisa dong. Rata-rata bunga tabungan sekitar 4-5% per tahun, lebih rendah dari rata-rata inflasi tahunan nasional yang beberapa tahun lalu masih bergerak di kisaran 7%. Saat ini pemerintah berupaya mengendalikan laju inflasi di kisaran 3-4%. Sementara investasi dana pensiun, bunganya jauh lebih tinggi dibanding tabungan.

Contoh perhitungan investasi di DPLK misalnya, dengan investasi dana Rp100 ribu per hari atau Rp3 juta per bulan, masa kepesertaan selama 20 tahun, maka total akumulasi dana pada saat pensiun bisa mencapai Rp2,07 miliar. Simulasi tersebut dengan menggunakan asumsi bunga 10% per tahun. Angka yang sangat besar bukan? Dari uang Rp100 ribu, Anda dapat mengumpulkan miliaran rupiah.

Dalam investasi, imbal hasil atau bunga memang menjadi salah satu daya tarik bagi investor. Namanya investasi pasti ada untung dan rugi. Kenali hal ini sebelum Anda memutuskan untuk menanamkan modal pada produk investasi, termasuk bagaimana cara mengelola risiko tersebut.

Pilih instrumen investasi yang tepat dari lembaga keuangan terpercaya untuk mendapatkan imbal hasil maksimal. Jika masih bingung, Anda dapat mencari informasi di internet, datang langsung ke beberapa lembaga keuangan seperti bank maupun lembaga pengelola dana pensiun lain, dan bertanya kepada keluarga atau teman yang sudah berinvestasi lebih dulu pada produk dana pensiun.

Disiplin Menyisihkan Uang Kunci Keberhasilan Investasi

Mengutip pernyataan yang pernah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, bahwa Anda sendiri yang menentukan masa depan Anda, bukan orang lain. Jadi jangan biarkan orang lain menyetir Anda. Manfaatkan gaji yang diperoleh setiap bulan untuk hal-hal produktif, seperti investasi jangka panjang. Dengan uang Rp100 ribu per hari untuk investasi menguntungkan dana pensiun, Anda dapat mengubah hidup di masa depan.

Dari uang tersebut, dapat Anda gunakan untuk membuka usaha agar tetap produktif di masa pensiun. Bukan berarti meski sudah pensiun tidak bisa menghasilkan uang. Hari tua Anda bersama istri atau suami akan terjamin. Apa kunci keberhasilannya? Tentu saja investasi harus dilakukan secara disiplin untuk menyisihkan uang. Jangan sampai alokasi dana investasi dari gaji Anda diganggu gugat untuk kepentingan lain, apalagi yang sifatnya konsumtif.


sumber : cermati

Lebih lengkapnya silahkan klik : Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...