google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Rekomendasi Saham ASII, ERAA dan CTRA oleh ARTHA SEKURITAS | 23 Maret 2022 Langsung ke konten utama

Rekomendasi Saham ASII, ERAA dan CTRA oleh ARTHA SEKURITAS | 23 Maret 2022



INVESTASI KONTAN
23 MARET 2022



Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada perdagangan Selasa (22/3). IHSG terkerek 0,66% ke level 7.000,82. 

Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mencermati, IHSG ditutup menguat di level all time high setelah investor merespon perkembangan perang Rusia-Ukraina yang mengisyaratkan akan ada perundingan untuk perdamaian. Selain itu, kenaikan harga minyak mentah juga mendorong kenaikan saham di sektor energi.

Untuk perdagangan besok Rabu (23/3), Dennies memproyeksikan IHSG masih akan menguat dengan level support 6.977 hingga 6.955. Sementara itu level resistance di 7.012 hingga 7.025. 

"Secara teknikal pergerakan saat ini masih di tren bullish yang cukup kuat setelah berhasil ditutup di level all time high disertai indikator stochastic yang membentuk golden cross," jelas Dennies dalam riset yang diterima Kontan.co.id, Selasa (22/3).

Dennies mengatakan, investor masih akan mencermati perkembangan dari perang Rusia dan Ukraina serta mencermati pidato The Fed terkait kebijakan ekonomi ke depannya.

Di tengah potensi penguatan IHSG, saham-saham ini bisa dicermati: 


1. PT Astra International Tbk (ASII)

Mengalami koreksi setelah breakout resistance, namun masih bergerak dalam tren penguatan. Analis menyarankan masuk saham ini di harga Rp 6.550-Rp6.650 per saham. Stop loss di Rp 6.475 per saham. Adapun target harganya di Rp 6.900-Rp 7.000 per saham. 


2. PT Erajaya Swasembada Citra Tbk (ERAA)

Mengalami koreksi dan kembali ke rentang tren konsolidasi. Investor disarankan masuk di harga Rp 540-Rp 560 per saham. Stop loss di Rp 530 per saham. Adapun target harganya di Rp 580-Rp 600 per saham. 


3. PT Ciputra Development Tbk (CTRA)

Mengalami koreksi dan kembali ke rentang tren konsolidasi. Analis menyarankan masuk di harga Rp 1.040-Rp 1.070 per saham. Stop loss di Rp 1.025 per saham. Adapun target harganya di Rp 1.100-Rp 1.130 per saham. 


Lebih lengkapnya silahkan klik :  Saham Online

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Menghitung Beta Saham CAPM

Apa itu CAPM CAPM (Capital Asset Pricing Model) adalah model yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian(required return) dari suatu aset. Model ini mendapatkan penghargaan nobel  pada tahun 1990 dan pada prakteknya juga sering digunakan untuk menentukan nilai cost of equity. Dari sudut pandang investor, besarnya tingkat pengembalian seharusnya berbanding lurus dengan risiko yang diambil. Untuk memudahkan saya buat ilustrasi yang disederhanakan sebagai berikut: Alex punya uang 100juta, berkeinginan untuk menginvestasikan uangnya pada bisnis warung retail. Pertanyaan yang seringkali dihadapi adalah: Jika Alex memutuskan untuk berinvestasi pada bisnis warung retail, berapa besar tingkat pengembalian yang harus dia dapatkan? Mengingat bahwa jika dia menginvestasikan uangnya, dia dihadapkan dengan risiko bisnis warung retail. Pertimbangan untuk Alex Deposito Investasi Toko/Warung Retail Risiko Minim, relatif nggak ada bagi Alex Bisa bangkrut atau perkembangan bisnis tida

Mengenal Indikator Exponential Moving Average - EMA

Apa itu Exponential Moving Average - EMA? Exponential Moving Average (EMA) adalah jenis moving average (MA) yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Exponential Moving Average juga disebut sebagai Moving Average tertimbang secara eksponensial. Moving Average tertimbang secara eksponensial bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saat ini daripada rata-rata bergerak sederhana (SMA), yang menerapkan bobot yang sama untuk semua pengamatan pada periode tersebut. Memahami Indikator EMA EMA adalah Moving Average yang menempatkan bobot lebih besar dan signifikansi pada titik data terbaru. Seperti semua moving average, indikator teknis ini digunakan untuk menghasilkan sinyal beli dan jual berdasarkan crossover dan divergensi dari rata-rata historis. Pedagang sering menggunakan beberapa hari EMA yang berbeda - misalnya rata-rata bergerak 20 hari, 30 hari, 90 hari, dan 200 hari. Formula EMA Tiga langkah dasar untuk menghit