google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Fast Food Indonesia (FAST) Derita Rugi Rp17 Miliar Pada Akhir September 2022 Langsung ke konten utama

Fast Food Indonesia (FAST) Derita Rugi Rp17 Miliar Pada Akhir September 2022


PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menderita rugi periode berjalan sebesar Rp17,163 miliar dalam sembilan bulan tahun 2022, atau menyusut 91 persen dibanding periode sama tahun 2021 yang tercatat sebesar Rp198,05 miliar.

Dampaknya, saldo laba belum ditentukan penggunaannya berkurang 0,5 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp899,98 miliar.

Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 dengan penelaahan terbatas emiten rumah makan cepat saji yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Sabtu (31/12/2022).

Rinciannya, pendapatan tumbuh 24,8 persen menjadi Rp4,315 triliun yang disumbang 99 persen dari penjualan makanan dan minuman.

Walau beban pokok penjualan membengkak 19,1 persen menjadi Rp1,622 triliun. Tapi laba kotor tetap meningkat 28,5 persen menjadi Rp2,693 triliun.

Sayangnya, beban penjualan dan distribusi kembung 17,5 persen menjadi Rp2,2 triliun.

Kian tertekan, beban umum dan administrasi naik 12,8 persen menjadi Rp526,17 miliar. Terlebih, beban keuangan mencapai Rp43,328 miliar.

Dampaknya, FAST mengalami rugi sebelum pajak penghasilan sebesar Rp17,761 miliar.
Sementara itu, total kewajiban bertambah 0,4 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp2,393 triliun.

Pada sisi lain, ekuitas terkikis 0,3 persen menjadi Rp1,113 triliun.
Author: Rizki
Sumber: emitennews-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Saham SMBR | Jadwal Pembagian Dividen Saham SMBR PT Semen Baturaja (Persero) Tbk 2020

Kuhuni.com – Dividen tunai Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR) tahun 2020 sebesar Rp 0,62 per saham. Jadwal pembagian dividen tunai SMBR kepada pemegang saham dibayarkan pada tanggal 4 September 2020. Dividen tahun 2020 ini turun 67,53% dibanding jumlah dividen tahun 2019 (Rp 1,91 per saham). Saham SMBR pada perdagangan tanggal 7 Agustus 2020 ditutup pada harga Rp 525, sehingga perkiraan dividen yield SMBR sebesar 0,1%. Berikut jadwal pelaksanaan pembagian dividen tunai SMBR: Cum Dividen di Pasar Reguler & Pasar Negosiasi: Tanggal 13 Agustus 2020 Ex Dividen di Pasar Regular & Pasar Negosiasi: Tanggal 14 Agustus 2020 Cum Dividen di Pasar Tunai: Tanggal 18 Agustus 2020 Ex Dividen di Pasar Tunai: Tanggal 19 Agustus 2020 Pencatatan (Recording Date): Tanggal 18 Agustus 2020 Pembayaran Dividen Tunai: 4 September 2020 Keterangan Setiap 1 (Satu) saham akan mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 0,6200695.

Apa itu Saham ? Pengertian, Contoh, Jenis, Keuntungan, Resiko

Apa itu Saham? Saham adalah jenis surat berharga yang menandakan kepemilikan secara proporsional dalam sebuah perusahaan penerbitnya. Saham kadang disebut ekuitas. Saham memberikan hak kepada pemegang saham atas proporsi aset dan pendapatan perusahaan.  Saham pada umumnya  dijual dan dibeli di bursa saham . Akan tetapi saham juga dijual secara pribadi. Transaksi saham harus sesuai dengan peraturan pemerintah yang dimaksudkan untuk melindungi investor dari praktik penipuan.  Secara historis, investasi saham telah mengungguli sebagian besar investasi lainnya dalam jangka panjang. Investasi saham dapat dilakukan melalui broker saham online atau sekuritas saham yang terdaftar di lembaga yang mengaturnya di sebuah negara.  Sebuah perusahaan terbuka menerbitkan / menjual saham dalam rangka mengumpulkan dana untuk menjalankan bisnisnya. Pemegang saham, ibaratnya telah membeli secuil perusahaan dan memiliki hak atas sebagian aset dan pendapatannya. Dengan kata lain, pemegan

Harga Rights Issue Rp 100, Bank BBHI Milik CT Bidik Rp 750 M

PT Bank Harda International Tbk (BBHI) atau Allo Bank Indonesia, bank milik pengusaha nasional Chairul Tanjung, siap menggelar penawaran umum terbatas (PUT) II dalam dalam rangka Penambahan Modal dengan menerbitkan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue. Berdasarkan prospektus di Bursa Efek Indonesia (BEI), perseroan akan menerbitkan sebanyak 7.498.501.776 saham biasa atau sebesar 64,18% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah PUT II dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham dengan harga pelaksanaan Rp 100. Dengan demikian, jumlah dana yang akan diterima Bank Harda dalam PMHMETD ini sebesar Rp 749.850.177.600 atau hampir Rp 750 miliar. Setiap pemegang 125 saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) perseroan pada penutupan perdagangan saham perseroan di Bursa Efek Indonesia pada 12 Juli 2021 berhak atas 224 HMETD, di mana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru yang harus dibayar penuh pada sa