google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) Akan Bagikan Dividen Tunai Rp6 Per Saham Langsung ke konten utama

PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD) Akan Bagikan Dividen Tunai Rp6 Per Saham


PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk (GOOD)
hari ini mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) bertempat di Hotel Arosa dan pada siang harinya dilanjutkan dengan agenda Paparan Publik yang dilakukan secara daring di kantor pusat Garudafood, Jakarta Selatan (14/4).

Pelaksanaan RUPST ini dipimpin oleh Hartono Atmadja selaku Komisaris, Dorodjatun Kuntjoro-Jakti selaku Komisaris Independen, Hardianto Atmadja selaku Direktur Utama, Paulus Tedjosutikno dan Robert Chandrakelana Adjie selaku Direktur. Perseroan mengumumkan kinerja positif sepanjang 2022 yang berhasil membukukan pendapatan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp425,2 miliar.

Pertumbuhan laba bersih tersebut ditopang oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 19,4% atau tumbuh dari Rp8,8 triliun di tahun 2021 menjadi Rp10,5 triliun di tahun 2022. Dari laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tersebut sebesar Rp219,2 miliar atau 51,5% ditetapkan penggunaannya sebagai dividen tunai tahun buku 2022 yakni Rp6 per lembar saham.

Dividen tunai akan dibagikan pada tanggal 16 Mei 2023 kepada seluruh pemegang saham yang terdaftar di Daftar Pemegang Saham pada tanggal 4 Mei 2023. Pembagian dividen ini tentunya telah mempertimbangkan proyeksi pertumbuhan bisnis Perseroan serta antisipasi risiko yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Selain itu, laba per lembar saham Perseroan juga tumbuh sebesar 0,4% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp11,64 per lembar. Selain membagikan dividen, RUPST GOOD juga sepakat mengangkat direktur baru, Swadheen Sharma, menggantikan Rudi Eko Hartono.

Segmen makanan dalam kemasan berkontribusi sebesar 88,7% terhadap total seluruh penjualan Perseroan dan tumbuh sebesar 22,1%. Penjualan di pasar domestik juga mengalami kenaikan sebesar 20,1% senilai Rp10,1 triliun sedangkan penjualan ekspor mengalami pertumbuhan sebesar 5,5% senilai Rp412 miliar.

Perseroan juga membukukan total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2022 adalah sebesar 7,3 triliun Rupiah. Sementara total ekuitas sebesar Rp3.4 triliun dan total liabilitas sebesar Rp3.9 triliun.

"Kami ingin tetap menjaga momentum pertumbuhan penjualan yang positif di sepanjang 2022 lalu. Pencapaian kinerja penjualan 2022 yang berhasil melampaui Rp 10 triliun atau tumbuh 19,4 persen dari tahun sebelumnya merupakan prestasi yang membanggakan sekaligus milestone di tengah tantangan keterbatasan pasokan bahan baku, harga yang fluktuatif, kenaikan suku bunga bank dan inflasi, serta biaya operasional dan biaya logistik yang meningkat," ujar Hardianto Atmadja, Direktur Utama Perseroan.

"Garudafood siap mencetak milestone berikutnya di tahun 2023 seiring dengan fundamental perekonomian yang tetap terjaga. Strategi kami di 2023 adalah memperkuat posisi pasar domestik melalui peluncuran inovasi produk baru secara berkesinambungan baik di kategori snack, biskuit, minuman susu, bubuk coklat dan keju dengan menyasar segmen yang bervariasi utamanya di teens - young adults untuk mengoptimalkan potensi pasar yang ada. Sekaligus meningkatkan penjualan ekspor dengan menggarap target market ekspor yang potensial," tambah Hardianto Atmadja. (end)
Sumber: iqplus-
Informasi lengkap pasar saham ada di Website Saham Online.  
Materi belajar trading dan investasi saham ada di Channel Youtube Saham Online. 

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Mengenal Indikator ADX | Indikator Kekuatan Trend

Perdagangan pada arah tren yang kuat mengurangi risiko dan meningkatkan potensi keuntungan. Average Directional Index (ADX) digunakan untuk menentukan kapan harga sedang tren kuat. Dalam banyak kasus, ini adalah indikator tren utama. Bagaimanapun, tren adalah mungkin teman Anda, tentu menyenangkan untuk mengetahui siapa teman Anda. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang ADX sebagai indikator kekuatan tren. Memahami Indikator ADX ADX digunakan untuk mengukur kekuatan tren. Perhitungan ADX didasarkan pada Moving Average dari ekspansi kisaran harga selama periode waktu tertentu. Pengaturan standarnya adalah 14 bar, meskipun periode waktu lain dapat digunakan. ADX dapat digunakan pada kendaraan perdagangan apa saja seperti saham, reksadana, dana yang diperdagangkan di bursa dan futures. ADX diplot sebagai garis tunggal dengan nilai-nilai mulai dari yang rendah dari nol sampai yang tinggi dari 100. ADX adalah non-directional; itu mencatat kekuatan tren apakah harga sedang t...

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) Catat Pendapatan Rp35,64 Miliar Hingga September 2022

PT Visi Telekomunikasi Infrastruktur Tbk (GOLD) mencatat pendapatan Rp35,64 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari pendapatan Rp32,97 miliar di periode yang sama tahun sebelumnya. Laporan keuangan perseroan Rabu menyebutkan, beban pokok pendapatan naik menjadi Rp13,29 miliar dari Rp11,91 miliar dan laba kotor naik menjadi Rp22,34 miliar dari laba kotor Rp21,06 miliar tahun sebelumnya. Beban usaha naik menjadi Rp7,58 miliar dari Rp6,90 miliar membuat laba operasi naik tipis menjadi Rp14,76 miliar dari laba operasi Rp14,16 miliar tahun sebelumnya. Laba sebelum pajak menjadi Rp13,93 miliar naik dari laba sebelum pajak Rp13,17 miliar dan laba bersih yang diatribusikan ke pemilik entitas induk mencapai Rp13,14 miliar naik dari laba bersih Rp12,24 miliar tahun sebelumnya. Jumlah liabilitas mencapai Rp41,41 miliar hingga periode 30 September 2022 naik dari jumlah liabilitas Rp34,44 miliar hingga periode 31 Desember 2021 dan jumlah aset mencapai Rp394,69 miliar hingga periode 30 Se...