google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 23 Februari 2017 Langsung ke konten utama

Ulasan Pasar Modal Hari Ini, IHSG Penutupan, 23 Februari 2017


Market Review 23 Februari 2017
(Investment Information Team,  Mirae Asset Sekuritas Indonesia)

IHSG kembali melanjutkan penguatan perdagangan kemarin dengan ditutup menguat 14 poin (+0.26%) ke level 5,372.748 pada perdagangan hari ini. Tercatat 179 saham menguat, sementara 141 saham melemah di akhir perdagangan. Saham-saham ditutup variatif pada perdagangan hari ini. Sektor miscellaneous industry menguat tertinggi dengan ditutup naik 0.99%, sementara sektor basic industry melemah terdalam sebesar 0.73%. Investor asing mencatatkan transaksi net sell sejumlah Rp246 miliar pada perdagangan hari ini. US Dollar melemah 17 poin (-0.13%) terhadap Rupiah, sehingga Rupiah menguat ke level Rp13,351 terhadap US Dollar pada penutupan hari ini.

Unusual Market Acitivity (UMA)
- PT Steady Safe Tbk (SAFE)
Bursa Efek Indonesia (BEI) menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga dan aktivitas saham SAFE yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Advance Stocks:

- JSMR: Harga JSMR melonjak ke level tertingginya dalam enam bulan terakhir setelah perseroan membentuk perusahaan patungan dengan penandatanganan Akta Perjanjian Usaha Patungan pada 20 Februari 2017, yang digunakan untuk mengusahakan jalan tol Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat bersama dengan PT Waskita Toll Road, anak usaha Waskita Karya dan PT Hutama Karya. Dalam perusahaan patungan ini, JSMR memiliki komposisi kepemilikan sebesar 30%. Harga saham JSMR ditutup menguat Rp230 (+4.86%) ke level Rp4.960 pada perdagangan hari ini.

- WIKA: Harga saham WIKA menguat pertama kalinya dalam sepekan dan ditutup naik Rp50 (+2.01%) ke level Rp2.530 hari ini.  Sepanjang 2016, WIKA mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,01 triliun, tumbuh 61.88% dibanding laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp625,04 miliar. Penjualan bersih mengalami kenaikan menjadi Rp15,66 triliun dari sebelumnya Rp13,62 triliun.

- BRMS: BRMS tengah didorong oleh induk usahanya, BUMI, untuk mengembangkan aset-aset yang dimiliki. Untuk mengembangkan konsensi tambang di aset-aset perseroan diperlukan dana yang cukup besar. Oleh karena itu, BRMS saat ini tengah menjajaki investor strategis yang nantinya akan diajak bekerjasama untuk mengembangkan konsensi tersebut. Beberapa Investor Strategis tersebut berasal dari berbagai negara diantaranya dari China, Australia dan Afrika Selatan. Harga saham BRMS ditutup menguat Rp17 (+19.1%) ke level Rp106 di akhir perdagangan hari ini.

- BVIC: Menutup perdagangan hari ini, harga saham BVIC menguat Rp4 (+3.96%) ke level Rp105. BVIC menargetkan pertumbuhan laba sebesar 30% sampai 40% pada 2017. Kenaikan laba akan disokong dari pertumbuhan pendapatan bunga bersih dari penyaluran kredit. Tahun ini, pertumbuhan kredit ditargetkan sebesar 13% secara tahunan atau year on year (yoy).

- MEDC: Setelah melemah tiga hari berturut-turut pada perdagangan sebelumnya, harga saham MEDC ditutup menguat Rp120 (+4.78%) ke level Rp2.630 pada perdagangan hari ini. MEDC meningkatkan pasokan gas ke anak usaha PT Mitra Energi Persada Tbk (KOPI). Selain itu, kedua perusahaan juga menambah durasi kontrak jual beli gas yang semula 5 tahun menjadi 10 tahun. PT Medco E&P Indonesia akan menambah alokasi dan pemanfaatan gas yang semula 3,7 miliar brithish thermal unit per hari (BBTUD) menjadi 5 miliar BBTUD ke anak usaha KOPI, PT Mitra Energi Buana.

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...