google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Harga Minyak | 19 Agustus 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Harga Minyak | 19 Agustus 2017

Harga minyak dunia masih berada dalam fase bearish, meski ditutup menguat hari ini.

Mengutip Bloomberg, Jumat (18/8), minyak mentah west texas intermediate (WTI) kontrak pengiriman September 2017 di Nymex naik 0,27% ke level US$ 47,22 per barel dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga minyak juga melaju 3,27%.

Research & Analyst Monex Investindo Futures Faisyal menilai, sentimen positif harga minyak hari ini datang dari laporan cadangan minyak mentah AS yang turun. Namun, meski cadangan turun, produksi minyak AS yang masih tinggi menjadi salah satu katalis yang menjegal laju harga minyak.

"Secara keseluruhan, harga minyak masih tertekan," ujar Faisyal

Sebagai informasi, produksi minyak AS naik 79.000 barel menjadi 9,5 juta barel per hari pada pekan lalu. Ini adalah angka tertinggi sejak Juli 2015.

Kenaikan produksi ini akhirnya menimbulkan keraguan pasar akan usaha OPEC dan Rusia untuk mengurangi pasokan minyak global sebesar 1,8 juta barel. "Apalagi ditambah beberapa analis mengatakan kalau produksi di Arab Saudi juga masih cukup tinggi," imbuh Faisyal.

Faisyal menilai, hingga akhir tahun ini, harga minyak mentah masih berpotensi lanjut melemah ke level US$ 40 per barel. "Ini akan terus berlanjut jika OPEC tidak melakukan perubahan yang signifikan," proyeksinya.

Secara teknikal, harga minyak mentah WTI saat ini berada di bawah moving average (MA) 50, MA100, dan MA200. Sedang, indikator relative strength index (RSI) dan stochastic berada di level 6,39 dan 79,32. Moving average convergence divergence (MACD) berada di area minus 0,314.

Faisyal memprediksi, awal pekan depan, harga minyak bakal melemah di kisaran US$ 46,25-US$ 48,00 per barel. Sedangkan, sepekan, minyak cenderung melemah antara US$ 43,65-US$ 50 sebarel.
kontan.co.id

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Menggunakan Elliott Wave

Mengenal Elliott Wave Teori Elliott Wave dikembangkan oleh R.N. Elliott dan dipopulerkan oleh Robert Prechter . Teori ini menegaskan bahwa perilaku orang banyak surut dan mengalir dalam tren yang jelas. Berdasarkan pasang surut ini, Elliott mengidentifikasi struktur tertentu untuk pergerakan harga di pasar keuangan. Artikel ini adalah sebuah pengantar dasar untuk teori Elliott Wave. Suatu urutan dasar impuls 5-gelombang dan urutan korektif 3-gelombang dijelaskan. Saat teori Elliott Wave menjadi jauh lebih rumit daripada kombinasi 5-3 ini, artikel ini hanya akan fokus pada dasar-dasarnya. RN Elliott Derajat Gelombang dalam Elliott Wave elliott wave degree Konvensi pelabelan yang ditunjukkan di atas adalah yang ditunjukkan dalam buku Elliott Wave. Dalam Elliott-speak, konvensi pelabelan ini digunakan untuk mengidentifikasi tingkat atau tingkat gelombang, yang mewakili ukuran tren yang mendasarinya. Angka Romawi huruf besar mewakili gelombang derajat besar, angka sederha...

Mengenal Indikator Saham OBV | On-Balance Volume

Apa itu On-Balance Volume (OBV)? On-balance volume (OBV) adalah indikator momentum perdagangan teknis yang menggunakan aliran volume untuk memprediksi perubahan harga saham. Joseph Granville pertama kali mengembangkan metrik OBV dalam buku 1963, "Granville's New Key to Stock Market Profits." Granville percaya bahwa volume adalah kekuatan utama di balik pasar dan dirancang OBV untuk diproyeksikan ketika gerakan besar di pasar akan terjadi berdasarkan perubahan volume. Dalam bukunya, ia menggambarkan prediksi yang dihasilkan oleh OBV sebagai "a spring being wound tightly." Dia percaya bahwa ketika volume meningkat tajam tanpa perubahan signifikan dalam harga saham, harga akhirnya akan melonjak ke atas atau jatuh ke bawah. indikator obv saham Intisari Penggunaan Indikator OBV On-balance volume (OBV) adalah indikator teknis momentum, menggunakan perubahan volume untuk membuat prediksi harga. OBV menunjukkan sentimen kerumunan yang dapat mempredi...

Money Flow Index | Penggunaan dan Setting Indikator MFI

Apa itu Money Flow Index (MFI)? Money Flow Index (MFI) adalah osilator teknis yang menggunakan harga dan volume untuk mengidentifikasi kondisi jenuh beli atau jenuh jual dalam aset. Hal ini juga dapat digunakan untuk melihat divergensi yang memperingatkan perubahan tren harga. Osilator bergerak antara 0 dan 100. Tidak seperti osilator konvensional seperti Relative Strength Index (RSI) , Money Flow Index menggabungkan data harga dan volume, sebagai lawan dari harga yang adil. Untuk alasan ini, beberapa analis menyebut MFI sebagai "the volume-weighted RSI". Money Flow Index pada Indonesia Composite Kunci dalam Memahami Indikator MFI Indikator biasanya dihitung menggunakan 14 periode data. Pembacaan MFI di atas 80 dianggap overbought dan pembacaan MFI di bawah 20 dianggap oversold. Overbought dan oversold tidak selalu berarti harga akan berbalik, hanya saja harga mendekati tinggi atau rendah dari kisaran harga terbaru. Pembuat indeks, Gene Quong dan Avru...