google-site-verification=zsLknblUv9MPpbGfVx9l3sfhCtAjcEQGFzXwTpBAmUo Analisa Saham Sektor Konstruksi dan Perbankan | 7 November 2017 Langsung ke konten utama

Analisa Saham Sektor Konstruksi dan Perbankan | 7 November 2017

Beberapa emiten berhasil membukukan pertumbuhan laba operasional. Di antaranya, sektor perbankan dan konstruksi yang mencapai pertumbuhan yang cukup baik. Kedua sektor tersebut di ramal menjadi pendorong pertumbuhan di tahun depan.

Head of Equity Research Samuel Sekuritas Andy Ferdinand dalam risetnya (6/11) mengatakan, kinerja perbankan menunjukkan perbaikan. Mayoritas bank besar mencetak kinerja sesuai ekspektasi. Seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang mencetak laba Rp 246 miliar atau naik 14,6% secara year on year (yoy) dan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) meraih laba Rp 2 triliun atau naik 24% yoy.

Hal ini ditengarai karena pertumbuhan volume kredit dan biaya pencadangan yang lebih kecil dari tahun lalu. "Kenaikan kredit bank-bank BUMN terlihat masih didominasi oleh proyek pemerintah seperti KUR, KPR, dan proyek infrastruktur atau BUMN," paparnya.

Sektor konstruksi juga masih memberikan kontribusi pendapatan dan laba bersih yang positif. Meski kepastian pembayaran proyek dan cash flow masih sejumlah tanda tanya.

Analis Indopremier, Stephen Hasjim juga mencermati sektor perbankan mengalami rata-rata pertumbuhan yang kuat sebesar 17% dalam sembilan bulan pertama di 2017. Sektor konstruksi menunjukkan pertumbuhan sebesar 107%. Diikuti kenaikan sektor pertambangan batu bara sebesar 73%, perkebunan 46%, sektor properti 40%, dan telekomunikasi 24%.

Dalam riset yang ditulis Stephen, Senin (6/11), ia mengestimasi jumlah pendapatan di pasar ekuitas secara year to date (ytd) sebesar 12,8% atau sebesar 9,5% year on year (yoy). Namun, angka ini masih berada di bawah harapan konsensus sebesar 17%. Hal ini terjadi karena pertumbuhan sektor konsumer dan otomotif yang lebih lamban dari perkiraan. Sekaligus refleksi dari lemahnya daya beli konsumen tahun ini. Sektor konsumsi dan otomotif masing-masing tumbuh 6% ytd dan 12% ytd.

Stephen memprediksi tahun depan sektor perbankan dan konstruksi bakal menjadi pendorong utama pertumbuhan pendapatan di pasar ekuitas Indonesia. Ia memperkirakan sepanjang tahun depan jumlah pendapatan akan tumbuh sebesar 12%.

Saham pilihan Stephen dari sektor perbankan adalah Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) sementara sektor konstruksi PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dan PT Adhi Karya Tbk (ADHI). Emiten pertambangan batubara PT United Tractors Tbk (UNTR) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dinilai menarik untuk dikoleksi.

Ia juga melihat saham PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) cukup positif pada sektor perkebunan yang masih bergerak lamban. Sementara dari sektor telekomunikasi dipilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) meski terjadi tekanan jual asing.

KONTAN

Komentar

Saham Online di Facebook

Postingan populer dari blog ini

Cara Membaca Grafik Saham di Bursa Efek

grafik candlestick saham Pergerakan harga instrumen finansial baik saham maupun forex biasanya digambarkan dalam bentuk grafik. Grafik ini memudahkan trader untuk mengetahui pola-pola pergerakan harga yang terjadi sebelumnya. Ada beberapa jenis grafik yang biasa dipakai di pasar finansial yaitu: Line Chart/Grafik Garis Bar Chart/Grafik Batang Candlestick Chart/Grafik Lilin Grafik  Line Chart  hanya memuat data harga dipenutupan perdagangan yang digambarkan dalam bentuk garis saja. Sementara  Bar Chart  dan  Candlestick Chart  hampir sama dikarenakan memuat data harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi dan terendah. Hanya saja grafik candlestick lebih mudah dibaca dibandingkan grafik bar. Di samping itu keunggulan lain dari candlestick chart adalah mampu menampilkan psikologi pasar dengan tampilan yang lebih mudah dibaca. Berikut tampilan masing-masing chart menggunakan contoh Indeks S&P500: Line Chart Bar Chart Candlestick Chart Saya priba

Cara Membaca Candlestick Saham

Cara membaca candlestick saham sebenarnya cukup mudah dan tidak perlu banyak menghafal. Anda cukup memahaminya saja secara garis besar, maka akan sukses membaca candlestick saham.  Di grafik atau chart saham, kita menemui puluhan pola saham yang berbeda. Di sana ada  Three Black Crows, Concealing Baby Swallow, Unique Three River Bottom dan lain sebagainya. Jika anda harus menghafalkannya, maka akan membutuhkan tenaga yang banyak. Maka dengan artikel ini harapannya Anda mampu cara memahami atau membaca candlestick saham dengan mudah. Dasar-dasar dalam Membaca Candlestick Saham Buyer Versus Seller Sebelum kita mulai mendalami elemen-elemen penting untuk analisa candlestick, kita harus punya cara pandang yang benar terlebih dulu. Anggap saja pergerakan harga itu terjadi karena perang antara Buyer dan Seller. Setiap candlestick adalah suatu pertempuran selama masa perang, dan keempat elemen candlestick menceritakan siapa yang unggul, siapa yang mundur, siapa memegang kontr

Cara Menghitung Harga Wajar Saham Menurut Benjamin Graham

Harga Wajar dan Benjamin Graham Harga wajar atau Harga intrinsik adalah harga wajar suatu perusahaan. Jika harga saham diatas Harga wajar artinya saham tersebut mahal dan jika dijual dibawah Harga wajar artinya saham tersebut murah.Salah satu investor yang mempopulerkan tentang Harga wajar adalah Benjamin Graham. Seorang investor yang menjadi figur penting Warren Buffet. Benjamin Graham mengajar di Columbia Business School tempat Warren Buffet menimba ilmu. Benjamin Graham menulis buku the security analysis dan juga the intelligent investor. Buku yang merupakan legenda dan bacaan wajib bagi para value investor di seluruh dunia. Buku yang juga dibaca dan didalami oleh Warren Buffet ataupun Lo Kheng Hong. Harga Wajar menurut Benjamin Graham Mari saya jelaskan bagaimana contoh menghitung Harga wajar. Dan sebagai contoh perusahaan maka saya akan menggunakan salah satu perusahaan lain yang saya beli. Saya menggunakan data EPS 2018 dengan harga EPS 141,84 Komponen yang saya gunakan ada 2 dal